Jadi Ajang Silaturahmi, Tanamkan Toleransi sejak Dini
DPRD Surabaya Buka Bersama Anak Yatim dan Masyarakat Tionghoa
Selain meningkatkan keimanan, buka bersama menjadi sarana berbagi sekaligus menyambung silaturahmi. Itulah yang dilakukan DPRD Kota Surabaya, buka bersama anak-anak yatim piatu.
SUASANA guyub langsung terasa begitu memasuki kantor DPRD Surabaya pada Sabtu (26/5) lalu. Kantor yang berada di Jalan Yos Sudarso, Surabaya tersebut dipenuhi oleh anak-anak yatim piatu. Mereka diundang dalam acara buka bersama. Ditemui oleh Ketua DPRD Kota Surabaya Armuji, anak-anak menyambut gembira undangan tersebut.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, kali ini DPRD Surabaya juga mengundang para pengusaha Tionghoa. Mereka tergabung dalam Yayasan Bhakti Persatuan (YBP) dan Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya (PMTS).
Ramadan ini, menurut Armuji, buka bersama menjadi ajang silaturahmi. Lewat buka bersama pula seluruh anggota dewan dari berbagai komisi dan seluruh pegawainya dapat mempererat ikatan. Selain itu, hubungan baik antara DPRD Surabaya dengan masyarakat bakal lebih terbangun.
”Buka bersama ini jadi agenda rutin tiap tahun. Tujuannya, untuk mempererat silaturahmi dan menyenangkan mereka. Lagi pula, Islam memerintahkan kita untuk saling berbagi,” ungkap ketua DPRD yang menjabat selama dua periode tersebut.
Politisi PDIP tersebut juga menambahkan bahwa anak-anak yang datang diberi bingkisan. Pemberian tersebut untuk berbagi kebahagiaan sekaligus menjadi tanggung jawab sosial. Bingkisan berupa peralatan tersebut diharapkan dapat membantu anak-anak dalam menjalankan pendidikannya. Terlebih, saat ini memasuki tahun ajaran baru.
Menurut Armuji, tujuan berpuasa adalah untuk mempertebal iman dan makin bertakwa pada Allah. Bukan cuma perkara menahan lapar dan haus, tapi juga harus mengisinya dengan perbuatan baik dan melaksanakan banyak amalan. Salah satunya, peduli terhadap sesama terutama mereka yang membutuhkan.
Cak Ji mengaku senang dengan peningkatan jumlah anak yatim yang diundang. Menurutnya, tiap tahun jumlah yang datang selalu bertambah. Pada 2016, hanya berjumlah 100 anak sedangkan 2017 menjadi 150 anak. Kini, anak yang datang mencapai 200.
”Jika gedung yang belakang sudah jadi, jumlah yang diundang bisa lebih banyak. Saya berharap bisa sampai 1.000 anak yatim yang diajak buka bersama,” ujarnya.
Cak Ji, sapaan akrab Armuji, mengaku bahwa acara buka bersama tersebut tak lepas dari peran seluruh anggota dewan. Kontribusi mereka menjadikan acara tersebut dapat terwujud. Selain itu, anggota dari YBP dan PMTS turut menyumbang tenaga dan bantuan dalam keberhasilan acara tersebut.
Ketua YBP Ridwan Soegianto Harjono menuturkan bahwa kegiatan tersebut harus bisa menjadi agenda rutin DPRD Kota Surabaya. Bukan sekadar berbagi, adanya YBP dan PMTS bakal mempererat persatuan dalam masyarakat.
Cak Ji mengaku bahwa hal tersebut menjadi salah satu cara untuk menanamkan persatuan pada seluruh masyarakat, terutama anak-anak. Dia meyakini bahwa rasa toleransi bakal tercipta jika anak-anak dibiasakan untuk saling menghormati dalam perbedaan. ”Dibiasakan untuk saling toleransi. Berkumpul dalam satu acara seperti ini,” ujarnya.
Cak Ji juga optimistis bahwa sinergi antara masyarakat, YBP, dan PMTS bakal membuahkan hal yang baik. Yakni, meyakinkan pada anakanak bahwa perbedaan bukan alasan untuk saling membenci atau menjauhi. Bahkan, harus saling mendukung dan toleransi.
Hal senada disampaikan oleh Ridwan. Baginya, datang ke acara buka bersama, selain dapat saling berbagi, pihaknya dapat lebih mendekatkan diri dengan seluruh segmen masyarakat. Dia juga menyanggupi untuk menjadi pendukung jika ke depan diadakan acara serupa oleh DPRD Kota Surabaya.