Kampanyekan Jamu kepada Generasi Muda
SURABAYA – Keramaian Pasar Malam Tjap Toendjoengan Sabtu malam (26/5) di area outdoor East Coast Center Food Festival lebih meriah. Para pengunjung memberikan semangat kepada para peserta lomba minum jamu di atas panggung. Diikuti oleh 60 peserta, mereka harus bisa menghabiskan segelas jamu dengan menggunakan sedotan.
Terdengar mudah. Tetapi, rupanya bukan hanya dengan satu sedotan. Melainkan tiga sedotan yang disusun menjadi sebuah sedotan yang panjang. Agar semakin sulit, peserta harus berhenti minum dan bergoyang saat musik dimainkan.
Sugik, salah seorang peserta, merasa kewalahan karena hal itu. ”Sedotannya terlalu panjang, jadi susah. Apalagi harus berhenti dan berjoget,” tuturnya. Tidak jarang, sedotan yang sudah disusunnya putus karena hal tersebut. Alhasil, peserta harus kembali menyusun agar sedotan bisa digunakan lagi.
Lain lagi Revindia Carina. Finalis Raka Raki Jatim 2015 itu tidak terlalu mengalami banyak kesulitan saat babak penyisihan. Baru ketika memasuki babak semifinal, dia harus tersingkir karena jamu yang diminum masih tersisa banyak. ”Yang kedua salah masukin sedotan. Jadinya bocor kalau buat minum,” tuturnya.
Memang dalam acara tersebut, Raka Raki serta Cak dan Ning juga aktif menjadi peserta. Menurut mereka, sebagai generasi muda, partisipasinya dalam kegiatan itu bukan sekadar untuk mendapatkan hadiah. Tetapi, bentuk kampanye kepada para generasi muda bahwa jamu bukan sesuatu yang kuno. ”Jamu zaman sekarang semakin bervariasi dan bisa dinikmati dalam berbagai suasana. Apalagi jamu itu sehat dan terbuat dari bahan alami,” lanjutnya.
”Jamu sendiri kan sudah menyehatkan. Biar lebih sehat, makanya dibuat sambil joget,” kata Damai Dwinda, public relation dan service assistant Jamu Iboe.