Beneran Jadi Arek Suroboyo
Konjen Amerika Serikat setelah Bermain Ludruk
SURABAYA – Deretan kursi yang berjajar rapi di Gedung Ludruk THR itu terisi penuh Sabtu malam (26/5). Mereka sedang menunggu penampilan spesial dari Konsul Jenderal Amerika Serikat di Surabaya Heather Variava. Perempuan yang jago berbahasa Indonesia itu bermain peran di panggung ludruk untuk kali pertama. Variava ikut bermain peran dalam lakon Ludruk Ojok Keminggris Part II.
Kebaya brokat hitam dan bros kecil dipadukan dengan kain batik cokelat menjadi kostum Variava di panggung. Rambut pirangnya dicepol rapi. Bukannya muncul dari belakang panggung layaknya aktor ludruk biasanya, dia mempunyai cara lain untuk mengejutkan penonton. Variava justru muncul dari deretan kursi penonton. Dia disambut para aktor dan tepuk tangan riuh penonton.
Variava pun tersenyum semringah. Dia menyalami satu per satu aktor layaknya tamu yang baru datang berkunjung.
Senyum dan tawa tak pernah absen dari wajahnya selama di panggung. Dia konsisten menggunakan bahasa Indonesia selama penampilan berlangsung.
Peran yang dia bawakan tak jauh dari pekerjaannya sehari-hari, yaitu konsul jenderal Amerika Serikat. Variava berperan sebagai pembawa pesan bagi Dhea, tokoh utama dalam lakon kali ini. Dhea sedang bersiapsiap menjalani pertukaran pelajar ke Amerika Serikat. Dalam dialognya, perempuan yang masa tugasnya di Surabaya tinggal sebentar itu lebih banyak bercerita tentang seperti apa hidup di Amerika Serikat. ”Kamu justru bisa ceritakan budayamu di sana, tak perlu malu,” ucapnya memberi nasihat untuk Dhea.
Dia mengaku sangat menikmati setiap proses produksi yang berjalan. ”Saya merasa beneran jadi Arek Suroboyo sesudah bermain ludruk,” ungkapnya dengan nada bercanda. Selama berlatih dan tampil, dia menyatakan sangat terbantu dengan bantuan aktor ludruk. ”Saya harus berterima kasih kepada seluruh artis ludruk yang sangat patient sama saya,” tuturnya.
Meimura, sutradara ludruk Irama Budaya Sinar Nusantara, menjelaskan bahwa tidak ada naskah detail yang dipersiapkan oleh timnya. ”Bu Konjen memang terbiasa dengan naskah, tapi berusaha improvisasi selama penampilan,” ungkap pria berusia 55 tahun itu.
Penampilan ini merupakan hasil kolaborasi Ludruk Irama Budaya Sinar Nusantara dengan Rotary Club SurabayaSidoarjo.