Jawa Pos

View Pantai dan Kuliner Legendaris Siap Menemani

-

MENYUSURI jalur dari Banyuwangi hingga Solo terbilang menempuh jarak yang sangat panjang. Tidak kurang dari 500 kilometer. Kalau tancap gas terusmener­us, tanpa henti, tentu sangat melelahkan. Risikonya pun besar. Terutama untuk keamanan pemudik.

Karena itu, tip paling aman saat melintasi jalur tersebut adalah jangan

kesusu (jangan terburu-buru). Nikmatilah perjalanan. Sebab, cukup banyak tempat menarik yang bisa disinggahi selama perjalanan. Sekadar untuk melepas lelah.

Apalagi, jalur Banyuwangi–Situbondo–Probolingg­o didominasi pemandanga­n pantai. Tentu cocok untuk istirahat. ”Kebiasaan saat arus mudik, banyak yang berhenti untuk istirahat. Bahkan, ada yang rehat seharian, baru melanjutka­n perjalanan,” tutur Koordinato­r Pengelola Grand Watudodol (GWD) Banyuwangi Abdul Azis.

Cukup banyak alternatif pilihan rest

area di jalur Banyuwangi–Situbondo– Probolingg­o. Selain GWD, tempat yang direkomend­asikan untuk istirahat adalah Waduk Bajulmati. Lokasinya di tengah hutan Baluran. Di sana, juga tersedia

rest area yang bisa menampung 200 kendaraan pribadi.

Wilayah itu masuk gabungan Kabupaten Banyuwangi dan Situbondo. Ada juga area wisata bahari Pasir Putih dan Pantai Banyuglugu­r, Situbondo. ”Pokoknya, pemudik tidak kekurangan tempat istirahat,” kata Wakil Bupati (Wabup) Situbondo Yoyok Mulyadi.

Jika menempuh tol trans-Jawa dengan start dari Surabaya menuju kota-kota di barat dan Jawa Tengah, pilihan tempat istirahat dan kuliner juga sangat beragam.

Misalnya di kawasan yang tak jauh dari pintu tol Penompo, Mojokerto. Di dekat akses keluar, terdapat Depot Anda. Salah satu depot legendaris di Mojokerto. Sepelempar­an batu dari depot tersebut, berderet toko penjual onde-onde. Kue bertabur wijen khas Kota Majapahit.

Pintu tol Bandar tak jauh berbeda. Bahkan, begitu keluar dari tol, pengendara langsung ”disambut” Masjid Moeldoko yang berdiri gagah nan megah. Tak hanya bisa menunaikan ibadah, pengendara dan penumpang dapat beristirah­at di kompleks masjid tersebut. Juga bisa membeli buah tangan. Salah satunya tentu Tahu Poo.

Tak jauh dari kompleks Masjid Moeldoko, berjajar rumah makan dengan sajian masakan khas Jawa Timur. Juga, tentu saja, berderet pusat oleh-oleh.

Kalau memilih keluar dari pintu tol Madiun, pengendara pun tak akan kecewa. Sekitar 2 km dari pintu tol, terdapat SPBU Nglames. Dari situ, pengendara bisa bablas ke jantung Kota Madiun. Waktu tempuhnya dari pintu tol hanya lima menit.

Tempat makan favorit yang bisa jadi jujukan adalah Pecel 99 di Jalan Cokro- aminoto. Warung makan itu telah disinggahi banyak tokoh pentin negeri ini. Di antaranya, Presiden Ke-6 Indonesia Susilo Bambang Yudho yono, mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan, dan Menteri Keuangan Sri Mul yani. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuk Hadimuljon­o juga pernah menikmat pecel yang disajikan di atas daun pisang di warung tersebut.

Dari Pecel 99, perjalanan bisa dilanjut kan ke Toko Bluder Cokro. Tokonya berdir di Jalan Hayam Wuruk, Madiun. Blude Cokro diklaim sebagai kue lawas kha Madiun yang enak dimakan dan coco untuk dijadikan buah tangan.

Dengan deretan pusat kuliner dan tempat istirahat di sepanjang tol d Jawa Timur tersebut, pemudik ta perlu khawatir perut keronconga­n dan hati pun senang karena ad buah tangan untuk dibawa pulang

 ?? GALIH COKRO/JAWA POS ?? SUASANA ALAM: Pantai Pasir Putih di Kabupaten Situbondo bisa menjadi salah satu destinasi wisata bagi pemudik.
GALIH COKRO/JAWA POS SUASANA ALAM: Pantai Pasir Putih di Kabupaten Situbondo bisa menjadi salah satu destinasi wisata bagi pemudik.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia