Jawa Pos

Gaji Guru Ekskul Telat, Utang Menumpuk

-

SURABAYA – Keterlamba­tan gaji yang dialami ratusan guru ekstrakuri­kuler di SD negeri kembali terjadi. Hingga kemarin (29/5), para guru yang mengajar di berbagai bidang itu mengaku belum mendapatka­n gaji April.

Kondisi tersebut disampaika­n Sutikno. Dia merupakan salah seorang guru ekstrakuri­kuler di SD negeri wilayah barat. Sutikno mengaku bingung dengan sistem penggajian di Surabaya yang lebih sering telat daripada tepat waktu.

Untuk April saja, guru yang mengajar di tiga SDN tersebut mengaku belum menerima gaji. Macetnya gaji jelas memberatka­n Sutikno. Apalagi jika melihat kebutuhan saat Ramadan seperti ini. ’’Apalagi ini mau riyoyo (Lebaran, Red),’’ terangnya.

Sebenarnya Sutikno sudah menanyakan soal keterlamba­tan gaji April itu kepada kepala sekolah. Jawaban kepala sekolah pun sama dengan bulan-bulan sebelumnya. Sekolah belum bisa membayarka­n gaji karena bantuan operasiona­l sekolah (BOS) belum cair.

Jika sudah mendengar jawaban tersebut, Sutikno hanya bisa pasrah. Dia harus bersabar seperti bulan-bulan sebelumnya. Namun, di balik kepasrahan itu, dia sebenarnya juga jengkel. Terutama jika melihat kebutuhan keluarga yang terus membengkak.

Utang tetangga juga sudah menjadi kebiasaan Sutikno. Terkadang, dia juga harus menanggung malu karena utang hampir setiap bulan. Gaji cair, utang dibayar. Gaji telat, utang lagi. Begitu terus. ’’Ini saja BPKB sepeda motor belum bisa diambil. Sudah saya gadaikan saat gaji telat Januari-Februari lalu,’’ tuturnya.

Sutikno mengaku kadang bingung dengan sistem penggajian di Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya. Mengapa hampir setiap bulan gaji guru ekstrakuri­kuler telat. Sementara itu, gaji guru lain seperti mapel yang berstatus kontrak maupun sudah ASN tidak pernah terlambat.

Hal senada disampaika­n Sugito. Dia mengajar ekstrakuri­kuler Pramuka di SD negeri wilayah utara. Di antara empat sekolah yang dia ajar, hanya satu yang telah membayarka­n gaji April.

Terkait keterlamba­tan tersebut, Dispendik Kota Surabaya belum bersedia menjawab. Jawa Pos sudah menghubung­i dan mengirimka­n pesan kepada Sekretaris Dispendik Aston Tambunan. Namun, hingga berita ini diturunkan, tak ada jawaban dari Aston.

Ini saja BPKB sepeda motor belum bisa diambil. Sudah saya gadaikan saat gaji telat JanuariFeb­ruari lalu.”

SUTIKNO Guru ekskul

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia