Jawa Pos

Pernah Hendak Duel dengan Suami Guru

-

SEBAGIAN besar guru dan pegawai SMAN 1 Kebomas (Smabom) menilai Nurus Shobah merupakan Kasek yang arogan. Temperamen­tal. Guru-guru kerap menjadi sasaran caci maki.

Salah satunya Eko. GTT bahasa Jepang itu menyatakan sering menjadi sasaran umpatan Shobah. Karena tidak tahan, dia memilih mengundurk­an diri pada 2 Mei lalu, tepat pada Hari Pendidikan Nasional.

’’Hampir semua guru dan pegawai pernah dikatai kasar. Pernah dipisuhi,’’ ujar Eko yang mengajar sejak 2008 itu. ’’Saya kasihan dengan teman-teman. Terutama yang GTT-PTT,’’ tambahnya.

Pernah ada insiden. Pada 2015, Shobah diketahui terlibat pertengkar­an dengan seorang lelaki di ruang kepala sekolah. Lelaki itu tidak bisa menerima perlakuan Shobah. Sebab, istrinya yang juga seorang guru PNS di SMAN 1 Kebomas diumpat oleh Shobah.

Suami guru itu pun datang melabrak Shobah di ruang kerjanya. Adu mulut tidak terhindark­an. Bahkan, keduanya hampir berduel dan adu fisik. Untung, sejumlah guru cepat datang melerai. ’’Suami saya memang marah sekali waktu itu,’’ tutur guru PNS yang menolak namanya disebut itu.

Padahal, kata dia, persoalann­ya simpel. Tim guru salah ketika membuat surat pertanggun­gjawaban (SPj) kegiatan. Shobah marah besar. ’’Saya dituding-tuding. Dipisuhi dengan kata kasar dan kotor. Di kamar mandi saya langsung nangis,’’ ucapnya. Insiden itu diketahui semua guru dan pegawai. ’’Kalau saya pernah diancam mau dipecat,’’ tambah guru GTT-PTT Mustofa Ali.

Nurus Shobah menyatakan bahwa dirinya marah karena ada sebabnya. Jika konteksnya di sekolah, tindakan itu dilakukan untuk perbaikan kualitas pekerjaan. ’’Saya marah karena ada dasarnya. Semua ada sebabnya,’’ katanya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia