Kebut Pelebaran Jalan Pandegiling
PKL Masih Enggan Pindah
SURABAYA – Kemacetan yang sering terjadi di Jalan Pandegiling segera bisa dikurangi. Sebab, jalan itu akan diperlebar, dari 14 meter menjadi 20 meter. Progres proyek pelebaran jalan tersebut kini memasuki tahap pengurukan.
Proyek pelebaran Jalan Pandegiling dimulai dari perempatan Jalan Urip Sumoharjo hingga pertigaan Jalan Imam Bonjol. Pengerjaan dimulai dengan pemasangan box culvert sebagai tempat saluran air. Hampir seluruh box culvert sudah tertanam. Tinggal beberapa meter yang tampak masih berada di pinggir jalan.
Sementara itu, di dekat perempatan Urip Sumoharjo– Pandegiling, sudah dilakukan pengurukan dan pelapisan tanah. Alat berat tambahan terlihat meratakan urukan tanah tersebut. ”Setelah pemasangan box culvert ,baru dilakukan pengaspalan,” ujar Kabid Jalan dan Jembatan Dinas PU Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Surabaya Ganjar Siswo Pramono.
Sebelumnya, di kawasan tersebut berdiri banyak bangunan liar (bangli). Pada Juni 2017 , pemkot mengambil langkah tegas dengan merobohkan bangunan-bangunan semipermanen tersebut. Tak heran, pemilik bangli yang mayoritas pedagang pun ngotot untuk terus berjualan. Alhasil, masih terdapat sejumlah pedagang kaki lima (PKL) di jalan yang akan dilebarkan.
DPUBMP sudah meminta bantuan satpol PP untuk mengatasi masalah tersebut. Satpol PP pun menanggapi dengan memberikan sosialisasi kepada para PKL. Namun, para PKL memilih untuk tidak terburu-buru mengemasi barang dagangan. ”Sudah ditangani teman-teman satpol PP,” imbuh Ganjar.
Sutrisno, salah seorang PKL, mengakui telah menerima surat dari satpol PP yang berisi imbauan untuk tidak beraktivitas di Jalan Pandegiling. Dia menyatakan akan mematuhi imbauan tersebut ketika proyek sudah mendekati lapaknya berjualan. ”Masih jauh, nanti kalau sudah dekat, baru saya pindah,” ujar penjual peralatan rumah tangga itu.
Sutrisno mengaku sudah lama berjualan di tempat tersebut. Karena itu, cukup berat bagi dia meninggalkan lokasi tersebut. Dia juga sedang memikirkan tempat barunya untuk berjualan. ”Mungkin nanti pindah cari tempat di pasar saja,” tuturnya.
Jalan Pandegiling sangat penting bagi arus lalu lintas antarkawasan. Jalur tersebut menghubungkan bagian tengah kota dengan kawasan barat.
Selain jalan raya, DPUBMP akan menyiapkan jalur pedestrian. Pemkot menganggarkan dana Rp 6 miliar untuk proyek itu. Dana tersebut akan digunakan secara bertahap. ”Anggaran fisiknya tidak mencukupi jika dilakukan sekaligus,” imbuhnya.
DPUBMP menargetkan, akhir tahun ini pelebaran jalan tersebut selesai. Jika para PKL yang menempati lahan pembangunan kooperatif, pengerjaan bisa berlangsung lebih cepat.