Jawa Pos

Meditasi Bersama di Dharma Bhakti

-

SIDOARJO – Di Sidoarjo, perayaan Trisuci Waisak hanya diperingat­i di satu tempat. Yakni, di Wihara Dharma Bhakti, Pondok Jati. Perayaan rutin tersebut berlangsun­g setiap tahun sejak wihara tersebut berdiri pada 2003.

”Gebyarnya hanya di sini yang mengadakan. Tahun ini kami gelar mulai pukul 18.30,” ujar Nico Tri Sulistyo Budi, ketua Wihara Dharma Bhakti Sidoarjo. Dia bercerita, wihara diperuntuk­kan kalangan menengah ke bawah yang ingin merayakan Waisak, tapi tidak bisa ke Surabaya. ”Yang punya mobil mungkin bisa pergi ke Surabaya karena banyak wihara besar di sana,” katanya.

Kemarin (29/5), sekitar 70 umat Buddha hadir. Perayaan diawali dengan prosesi membawa simbol agama Buddha untuk diletakkan di altar. Mulai lilin, dupa, bunga, buah, hingga air. Menurut Nico, bunga dan buah tersebut memiliki makna. Buah merupakan wujud syukur karena sudah diberi banyak nikmat. Bunga menjadi simbol ketidakkek­alan. ”Seperti manusia, kadang ada di posisi mekar, kadang layu,” lanjutnya.

Setelah peletakan simbol agama, prosesi dilanjutka­n dengan puja bakti dengan membaca bersama kitab Paritta Suci berbahasa Pali selama 45 menit. Setelah itu, meditasi sekitar 10–15 menit. ”Detik-detik Waisak berlangsun­g pada meditasi itu. Jika di Borobudur atau wihara besar, detik-detiknya pada pukul 21.19,” terangnya.

Namun, di Dharma Bhakti, detik-detik Waisak berlangsun­g pada pukul 20.00.

 ??  ??
 ?? BOY SLAMET/JAWA POS ?? DILANJUTKA­N PUJA BAKTI: Lilis Setyowati (kiri) menerima simbol agama Buddha untuk diletakkan di altar Wihara Dharma Bhakti kemarin.
BOY SLAMET/JAWA POS DILANJUTKA­N PUJA BAKTI: Lilis Setyowati (kiri) menerima simbol agama Buddha untuk diletakkan di altar Wihara Dharma Bhakti kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia