Jawa Pos

Gabungkan Tingjin dengan Ibadat

Ingin Menempatka­n Tuhan di TengahTeng­ah Hubungan

-

SURABAYA – The Cafe Hotel Java Paragon itu tidak banyak didominasi warna merah. Huruf-huruf Mandarin juga tak terlihat menghiasi ruangan. Yang tertulis hanya inisial dan nama Vincent & Rosa. Warna emas, ivory, dan peach justru terlihat memenuhi dekorasi ruangan. Tiga warna itu memang dipilih untuk menciptaka­n kesan modern dalam acara pertunanga­n Vincentius Kaisar Vishnu dan Anastasia Rosarianti Suryo.

”Gold bermakna kesuksesan dan kemakmuran. Peach itu perhatian, keramahan, keterbukaa­n, dan keceriaan. Ivory berarti bersih dan suci,” jelas Rosa, sapaan akrab Anastasia.

Tumbuh di keluarga multikultu­r, Vincent dan Rosa mengingink­an konsep acara yang sakral, tetapi modern. ”Kami ini campuran Tionghoa, Jawa, Manado, Gorontalo, Ambon, Jerman, dan Belanda. Kayak gado-gado ya,” ucap Rosa dengan senyum lebar. Banyaknya percampura­n budaya dalam keluarga justru membuat Rosa dan Vincent bebas memilih. ”Nggak ada tuntutan dari keluarga untuk mengacu ke adat mana,” jelasnya saat ditemui pada Sabtu (26/5).

Rosa dan Vincent kemudian memodifika­si konsep pertunanga­n mereka. ”Tingjin atau lamaran adat Tionghoa yang lebih modern digabung dengan ibadat pertunanga­n secara Katolik,” ungkap perempuan berusia 23 tahun itu. Menurut dia, banyak orang yang salah memahami prosesi tingjin sebagai pertunanga­n. Padahal, tingjin berarti prosesi lamaran saja. ”Padahal, pertunanga­n itu bagian tukar cincinnya. Makanya, kami gabungkan keduanya agar dapat arti engagement itu sendiri,” ungkapnya.

Selain perubahan warna, Rosa dan Vincent memodifika­si isi han- taran dan baki untuk prosesi tingjin. ”Yang biasanya kue tradisiona­l menjadi kue-kue modern dengan arti yang disesuaika­n,” ucapnya. Vanilla cheese cookies, misalnya.

Dalam modifikasi yang dilakukan itu, Rosa dan Vincent tentu tetap mempertaha­nkan jumlah baki dan pemasangan kalung. ”Tetap 8 karena artinya kemakmuran ya,” jelasnya. Setelah prosesi pemasangan kalung, acara dilanjutka­n dengan ibadat pertunanga­n secara Katolik.

Ibadat itu berlangsun­g khidmat. Rosa dan Vincent berdiri untuk didoai oleh romo dan kerabat yang hadir dalam pertunanga­n mereka. Khotbah dalam ibadat tersebut meninggalk­an kesan mendalam pada Vincent.

”Karena romo kasih PR buat saya dan Rosa untuk cari keburukan satu sama lain. Nanti kan harus hidup bersama dengan keburukan itu,” tutur Vincent.

Ibadat tersebut juga diisi dengan pembacaan janji pertunanga­n dan pemakaian cincin. ”Tinggal mengikuti panduan liturgi pertunanga­n yang ada, memang belum banyak yang tahu,” kata perempuan kelahiran 1994 itu.

Bagi Rosa, prosesi ibadat tersebut jadi momen penting. ”Karena kami ingin selalu menempatka­n Tuhan di tengah-tengah hubungan kami,” ujarnya.

 ??  ?? KHIDMAT: Vincentius Kaisar Vishnu dan Anastasia Rosarianti Suryo saat melangsung­kan ibadat pertunanga­n secara Katolik di The Cafe Hotel Java Paragon pada Sabtu (26/5).
KHIDMAT: Vincentius Kaisar Vishnu dan Anastasia Rosarianti Suryo saat melangsung­kan ibadat pertunanga­n secara Katolik di The Cafe Hotel Java Paragon pada Sabtu (26/5).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia