Kuota Premium Jamali 4,3 Juta Kl
JAKARTA – Kewajiban PT Pertamina (Persero) menyalurkan premium sebagai jenis BBM khusus penugasan (JBKP) tahun ini mencapai 11,8 juta kiloliter (kl). Itu seiring tambahan kuota yang ditetapkan pemerintah untuk penyaluran premium di Jawa, Madura, dan Bali (Jamali) sebesar 4,3 juta kiloliter.
Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH) Migas Fanshurullah Asa mengatakan, tambahan tersebut sudah wajib disalurkan Pertamina akhir Mei. ”Tadi kami hitung lebih kurang ya 2.090 SPBU. Mulai hari ini (kemarin, Red) ya sampai nanti Desember,” ujarnya di gedung DPR kemarin (30/5).
Kewajiban Pertamina menyalurkan premium di Jamali tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2018. Aturan tersebut merupakan revisi dari Perpres 191/2014 yang tidak mewajibkan Pertamina menyalurkan premium di Jamali. Sebelum peraturan tersebut terbit, status premium di Jamali me- rupakan JBU (jenis BBM umum). Sama dengan pertalite, pertamax, dexlite, maupun pertamax turbo.
Konsumsi premium di Jamali pada periode Januari hingga Mei mencapai 1,2 juta kiloliter. Dengan demikian, total konsumsi premium di Jamali sepanjang 2018 diperkirakan 5,5 juta kiloliter. Tumbuh jika dibandingkan dengan angka konsumsi tahun lalu, yakni 5,1 juta kiloliter.
Kenaikan konsumsi tersebut, antara lain, terdorong oleh pertumbuhan ekonomi. BPH Migas mencatat, di antara 2.139 SPBU di Jamali yang tidak menjual premium, sebanyak 571 SPBU telah siap untuk kembali menjual BBM penugasan tersebut.
Direktur Pemasaran Ritel PT Pertamina (Persero) Mas’ud Khamid menambahkan, lokasi penambahan itu berdasar kriteria. Salah satunya, banyaknya pengguna premium. Misalnya, di dekat terminal, pinggiran Jawa seperti pantai utara Jawa, maupun pantai selatan Jawa. Total pasokan yang disediakan Pertamina mencapai 11.420 liter per hari untuk 571 SPBU atau mencapai 4.168.300 kiloliter setahun.
Pada bagian lain, Pertamina Marketing Operation Region V (MOR V) Wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara meluncurkan satgas untuk memperlancar distribusi BBM dan elpiji saat Lebaran. Tim satgas tersebut beroperasi di kantor Pertamina MOR V, seluruh terminal BBM, depot LPG filling plant, hingga depot penyaluran pesawat udara (DPPU). Waktu operasionalnya 24 Jam, mulai 30 Mei–28 Juni 2018.
General Manager Pertamina MOR V Ibnu Chouldum mengatakan, peran utama dari satgas tersebut, antara lain, memantau kondisi penyaluran dan mengawasi stok.