Tidak Pernah Sakit
SOSOK Abdul Kudus memberikan kesan tersendiri bagi Ahmad Irsyadul Ibad Zarachim atau Ustad Irsyad. Dia berbeda. Kudus tergolong lincah, giras, dan memiliki stamina kuat.
Irsyad memberikan perhatian serius. Mulai melatih cara bersarung, memakai baju yang sopan, makan secara talaman ala santri, sampai mencuci pakaian sendiri. Pendidikan tata krama di dalam pondok pesantren dibiasakan. Pelan-pelan.
Kudus kini sudah berusia 14 tahun. Dia terlihat lebih dewasa. Bahkan, dia seakan menjadi ”ketua” sekaligus kakak bagi empat sahabatnya.
Itulah yang mengagumkan. Selama di ponpes, lima sekawan tersebut nyaris tidak pernah sakit. Kondisi mereka sangat sehat, bugar, dan prima. Masuk angin saja tidak. Seakanakan tidak ada penyakit yang ”berani” menyentuh tubuh para mualaf belia itu.
Kudus mengaku hanya sekali saja sakit perut. Dia mulas-mulas dan harus ke kamar mandi. Itu pun tidak lama. Mengapa sampai sakit perut? ”Saya buat sambal pakai 50 lombok. Jadi mulas,” katanya sambil memegangi perut dan terkesan lucu. Temantemannya pun menyambut dengan tawa.