Temukan Tiga Jajanan Positif Berbahaya
SURABAYA – Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Surabaya melakukan sidak makanan siap saji di Pasar Pucang Anom kemarin (30/5). Dengan membawa mobil laboratorium keliling, BBPOM melakukan pengujian langsung terhadap sampel makanan yang didapat.
”Hari ini kami mengambil sampel terhadap 20 jenis makanan siap santap. Mulai kolang-kaling, pentol, hingga kerupuk,” tutur Puryani, kepala bidang pengujian mikrobiologi BBPOM. Dua puluh sampel tersebut lantas diuji untuk dilihat ada tidaknya kandungan bahan berbahaya di dalamnya.
Pada kesempatan itu, ada tiga bahan berbahaya pada makanan yang diuji melalui mobil laboratorium keliling. Yakni, pewarna tekstil, boraks, dan formalin. Tiga bahan tersebut sering disalahgunakan para pedagang sebagai bahan tambahan pangan.
”Dari hasil pengujian, ada tiga sampel yang positif. Dua rhodamin B dan satu boraks,” lanjutnya. Rhodamin B positif ditemukan pada sampel kue mangkuk dan kolang-kaling. Memang kalau dilihat sekilas, warna merah muda pada dua makanan tersebut cukup mencolok. Boraks ditemukan positif pada sampel kerupuk.
Rhodamin B dan boraks jika dikonsumsi berulang dapat menimbulkan efek racun. Efek itu biasanya tidak langsung muncul dan baru terlihat beberapa tahun kemudian. Misalnya, iritasi saluran pernapasan, saluran pencernaan, keracunan, hingga kanker.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari intensifikasi pangan buka puasa. Ada beberapa lokasi yang sudah diperiksa. Di antaranya, Pasar Genteng, Soponyono, Wonokitri, dan swalayan di Surabaya Selatan. ”Lokasi yang kami pilih adalah yang belum dilakukan intensifikasi. Utamanya penjual tetap. Jadi, bisa lebih mudah ditindaklanjuti jika ada temuan,” tuturnya.