Simalakama Pakai Lift
TAMBAHAN lift untuk fasilitas umum di jembatan penyeberangan orang (JPO) Jalan Basuki Rahmat (Basra) menarik minat warga. Setidaknya mereka tidak lagi menyeberang sakkarepe dewe (sembarangan).
Berdasar pemantauan Jawa Pos Selasa (29/5) sekitar pukul 12.30, lift sisi barat tidak bisa digunakan karena sedang dalam perbaikan. Beberapa pengguna JPO pun terpaksa menggunakan tangga. Tapi, ada pula yang memang lebih memilih menggunakan tangga daripada lift. Maklum, takut macet.
Misalnya Novita Intan dan Tiara, mahasiswa Universitas dr Soetomo (Unitomo) Surabaya. Mereka kerap menggunakan lift ketika ingin melewati JPO. Namun, beberapa kali lift tersebut rusak. ”Kalau liftnya tidak rusak, enggak naik tangga. Biar enggak capek,” kata Novita.
Perempuan 21 tahun itu mengakui bahwa fasilitas lift di setiap JPO memang bermanfaat bagi pejalan kaki. Tentu karena tidak bikin capek. Warga yang ingin menyeberang jalan lewat JPO pun semakin banyak. Hanya, beberapa kasus lift macet membuat warga takut menggunakan fasilitas tersebut.”Kadangtakutkalauterjebak di dalam lift. Kami berharap bisa terus dirawat secara rutin,” ujarnya.
Ya, fasilitas lift JPO Jalan Basra memang beberapa kali macet. Sejumlah pengguna JPO pun pernah terjebak di dalam lift. Yang terakhir terjadi 18 Mei 2018. Lima pelajar terjebak di dalam lift yang mendadak macet.
Dyah Ayu, salah seorang pengguna JPO, mengatakan, fasilitas lift di JPO memang dibutuhkan. Sebab, keberadaannya sangat membantu warga, khususnya kalangan lansia, ibu hamil, dan penyandang disabilitas. Namun, dia berharap pemkot membuat peraturan lebih khusus untuk pengguna lift JPO. Salah satunya tentang orang-orang yang diprioritaskan menggunakan lift. ”Kalau yang masih muda dan sehat sebaiknya menggunakan tangga,” tuturnya.