Keliru Penyebutan Lokasi Azan
MAUNYA mungkin menyebarkan sesuatu yang berkaitan dengan khazanah Islam di bulan Ramadan. Tapi, karena narasinya keliru, jatuhnya menjadi hoax. Itulah yang terjadi pada pesan tentang azan di gereja. Dalam pesan itu disebutkan seorang muazin melantunkan azan di MasjidKatedral Cordoba.
Narasi itu diawali dengan cerita tentang The Masque-Cathedral of Cordoba. Dalam pesan tersebut dikatakan, gereja di Spanyol itu dulunya masjid. ”Meski telah berubah jadi gereja, tetapi setiap tiba waktu salat fardu, datang seorang muazin untuk mengumandangkan azan hingga kini,” tulis pesan itu.
”Bahkan, kala orang-orang kristiani melakukan kebaktian, orang-orang kristiani ini akan berhenti kebaktiannya (berdiam diri) menghormati azan berkumandang. Sungguh pemandangan yang sangat luar biasa. Lihat video originalnya,” lanjut pesan tersebut.
Pesan itu memang disertai video berdurasi 5 menit 49 detik. Dalam video tampak orang-orang yang menyanyikan lagu seperti di sebuah gereja. Lalu, datang seorang berpakaian tradisional menuju tengah-tengah orang yang menyanyikan lagu. Orang tersebut lalu mengumandangkan azan.
Apakah memang benar apa yang ada dalam video tersebut seperti narasi di atas?
Ternyata salah. Yang ada dalam video tersebut bukan seseorang yang mengumandangkan azan di Masjid-Katedral Cordoba. Dia juga tidak mengumandangkan azan saat waktu salat. Orang-orang yang bernyanyi di video itu juga tidak sedang melakukan kebaktian.
Orang yang mengumandangkan azan di video tersebut adalah Hassen Rasool. Dia orang Inggris yang dikenal sebagai pelantun ayat suci Alquran. Hassen juga dikenal lewat karya-karya kreatifnya. Mulai lukisan, patung, fotografi, hingga pertunjukan teater. Dia juga kerap menjadi muazin untuk acara-acara spesial.
Nah, yang ada dalam video di atas ialah Hassen Rasool tampil bersama Windsor and Eton Choral Society, salah satu kelompok paduan suara terkenal di Inggris. Saat itu Hassen Rasool dan Windsor and Eton Choral Society tampil di Eton School Hall pada 27 September 2014. Eton School ada di Inggris. Jadi, hati-hati ya kalau mau membagikan pesan dari media sosial. Kalau narasinya salah, kan jadi malu.
FAKTA