Masyarakat Bisa Hitung Listrik yang Digunakan Per Item
Tim Sevelect UB Raih Juara Inovasi Tingkat Asia Tenggara
Sebagian di antara kita mungkin sering mengeluhkan tarif listrik yang tinggi pada akhir bulan. Kini hal itu tidak akan terjadi jika kita menggunakan aplikasi bernama Sevelect. Ya, melalui aplikasi tersebut kita bisa memperkirakan pengeluaran listrik.
ARIS DWI KUNCORO, Malang
MUHAMMAD Robby Dharmawan dan Cinthia Vairra Hudayanti terlihat sibuk berdiskusi di barisan bangku taman perpustakaan Universitas Brawijaya (UB) Selasa lalu (29/5). Pada siang Ramadan yang terik itu, keduanya membicarakan pengembangan aplikasi yang mereka buat. Aplikasinya bernama Sevelect atau akronim dari Save Your Electric.
Aplikasi tersebut baru meraih juara International Innovation Design and Articulation (I-IDeA) 2018 di Malaysia 26 April lalu. Ajang lima tahunan yang diadakan Universiti Teknologi MARA Perlis itu diikuti berbagai negara di Asia Tenggara. Robby dan Chintia berhasil mengharumkan nama bangsa.
Yang berperan dalam pembuatan aplikasi tersebut sejatinya bukan hanya mereka berdua. ”Kami berempat, tapi yang berangkat ke Malaysia hanya saya dan Chintia,” kata Robby. Dua mahasiswa yang lainnya adalah Mochammad Iskandar Ardiansyah dan Suhhy Ramzini. Mereka semua adalah mahasiswa Jurusan Teknologi Informasi UB. Robby dan Chintia mahasiswa semester VI, sedangkan Iskandar dan Suhhy semester VIII.
Meski berbeda generasi, mereka sangat kompak. Robby menceritakan, ide membuat aplikasi penghitung biaya listrik itu bermula dari dua seniornya tersebut. ”Ide pertamanya dari Mas Iskandar, yang ingin membuat aplikasi ini (Sevelect),” ucap mahasiswa kelahiran Sidoarjo itu. Robby kemudian memainkan handphone-nya. Rupanya, dia ingin menunjukkan aplikasi tersebut dan membukanya. ”Dari ide itu lalu kami diajak menjadi satu tim,” lanjutnya.
Menurut Robby, ide tersebut muncul dari keresahan masyarakat yang biasanya kaget saat ada tagihan listrik tinggi. Padahal, mereka merasa pemakaiannya normal-normal saja. ”Masyarakat biasanya menggunakan listrik tanpa menghitung biaya yang dikeluarkan dan saat tagihan datang, mereka mengeluh. Kok bisa membayar segini?” ucapnya menirukan keluhan sejumlah warga.
Selama ini, lanjut Robby, masyarakat juga kurang informasi mengenai biaya listrik yang dipakai. Nah, karena itulah Iskandar dan kawan-kawan sepakat untuk membuat aplikasi tersebut. Tujuannya, masyarakat awam bisa menghitung listrik yang digunakannya sendiri. Dengan mudah, simpel, dan tentu saja gratis. ”Kalau masyarakat bisa menghitung sendiri setiap listrik yang digunakan dengan per item alat listrik, harapannya akan berhemat,” tutur dia.
Robby lantas menunjukkan kinerja Sevelect dan apa saja perbedaan dengan aplikasi lain. ”Aplikasi ini kami lengkapi dengan pajak listrik setiap daerah yang berbeda-beda,” ucapnya.
Pajak pemakaian listrik setiap kota berbeda-beda sehingga besaran biaya pemakaian pun akan berbeda. ”Penghitungan biaya listrik bisa dilakukan per item alat listrik dan bisa dihitung untuk pemakaian singkat sampai panjang,” kata pria 20 tahun itu.
Seperti per menit, per jam, sampai per bulan dari setiap item alat yang menggunakan listrik. ”Tinggal masukkan data saja. Misalnya, kita gunakan AC dayanya berapa, lalu berapa lama, kita submit, hasilnya keluar,” ungkap Robby.