Rayakan HUT dengan Sederhana
SURABAYA – Kota Pahlawan sudah kondusif. Itulah yang berkali-kali berusaha diyakinkan pemimpinnya. Meski begitu, perayaan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) Ke-725 itu tidak dirayakan terlalu meriah. Secukupnya saja. Sambil merefleksikan diri pasca sejumlah tragedi yang terjadi di Surabaya bulan ini
MASAL: Tari remo dibawakan para pelajar dalam perayaan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) di balai kota kemarin (31/5).
Itulah yang disampaikan Wali Kota Tri Rismaharini dalam upacara di balai kota kemarin (31/5). Dia mengaku mengganti garis besar sambutannya pada detik-detik terakhir untuk menghormati warga yang masih berduka. Bukan hanya karena peristiwa ledakan bom, melainkan juga bencana lain setelahnya. Termasuk kebakaran yang menewaskan delapan penghuni kos di Kebalen.
“Saya memang minta agak sederhana, karena kondisi kita masih berduka. Tapi insya Allah kondisi kota sendiri sudah mulai kondusif,” tutur Risma. Malah, dia mengaku sudah mulai sering melihat pusat-pusat keramaian kembali menggeliat seperti sedia kala.
Risma menyatakan, geliat ekonomi itu pun bisa dilihat dari implementasi investasi dari dalam dan luar negeri yang kembali berdatangan. Soliditas warga dan pemerintah, tegasnya, men- jadi faktor utama yang mendukung pemulihan kondisi ekonomi tersebut.
Berangkat dari latar belakang tersebut, dia menjabarkan tentang pertumbuhan ekonomi Surabaya yang harus dipacu kembali. Tahun 2017, jelas dia, Surabaya telah mencapai angka pertumbuhan ekonomi hingga 7 persen. Meningkat dari 2015 yang 5,8 persen.
Capaian ini lebih tinggi dari persentase pertumbuhan ekonomi di Jatim, bahkan nasional. “Pertumbuhan ini bisa didorong dengan peningkatan kualitas SDM (sumber daya manusia), tercermin dari IPM-nya (indeks pembangunan manusia),” jelasnya.
Perayaan ulang tahun itu dihadiri ratusan siswa Surabaya peraih penghargaan nasional maupun internasional dalam setahun terakhir. Sebagian siswa tersebut tampil dalam pertunjukan operet. Selain itu, ada 725 siswa SD dan MTs Surabaya yang dilibatkan dalam tari remo masal.