Jawa Pos

Imajinasi Utuh Kota Lama

-

DENI lahir di Kampung Perbalan, Semarang, 30 tahun lalu. Pada masa kecilnya, area Taman Srigunting di kawasan Kota Lama Semarang merupakan tempat bermainnya. Dalam ingatannya, Taman Srigunting merupakan area kumuh dan kurang terawat saat itu.

Namun, dalam empat tahun terakhir atau sejak Kementeria­n Pekerjaan Umum merevitali­sasi area Kota Lama Semarang, Taman Srigunting pun bersolek. Pada hari libur dan akhir pekan, ruang terbuka hijau (RTH) itu tak pernah sepi pengunjung.

Saat ini Deni ikut memanfaatk­an Taman Srigunting. Tidak hanya lebih hijau dan rindang, bau pesing yang dulu kerap diciumnya serta sampah yang bertebaran tidak lagi dijumpainy­a. ”Saya menyediaka­n miniatur sepeda antik dan becak yang ditarik orang untuk berfoto (di Taman Srigunting). Dapat ide dari komunitas sepeda antik Semarang,” kata pria 30 tahun tersebut.

Seiring sifatnya suka-suka, Deni tak memungut harga tinggi bagi mereka yang memakai sepedanya untuk berswafoto. Hanya diletakkan kotak hitam kecil di depan sepeda atau becak miliknya.

Selain sepeda antik dan becak milik Deni yang dipajang di Taman Srigunting, masih ada beberapa sepeda lain. Ada yang ditambahi bunga di keranjang depan. Ada yang dimodifika­si sepeda gandengan.

Imaji utuh kawasan Kota Lama tidak hanya tecermin dari kisah Deni. Lagu-lagu keroncong yang mengalun di Taman Srigunting semakin menenggela­mkan diri dalam suasana vintage. Soundscape istilahnya. Jawa Pos menghitung ada delapan pengeras suara di seputar Taman Srigunting yang disamarkan dengan dicat hitam.

Di samping Taman Srigunting terdapat lokasi yang tak kalah ikonis. Yakni, GPIB Immanuel Semarang. Gereja Kristen tertua di Jawa Tengah itu lebih dikenal dengan Gereja Blenduk.

Untuk menuju kawasan Kota Lama Semarang, pengunjung bisa keluar di pintu tol Gayamsari. Dari pintu tol tersebut area Kota Lama Semarang dan Taman Srigunting berada di arah barat daya sekitar 6,4 kilometer.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia