Ogah Berobat demi Brand
Scarf merah yang melilit leher Katherine Noel Brosnahan –atau yang kita kenal sebagai Kate Spade– menyisakan duka mendalam. Kepergiannya tak hanya disesali penggemar brand asal New York tersebut, tapi juga dunia fashion.
’’INI tidak ada hubungannya denganmu, Bea. Jangan salahkan dirimu. Tanya saja ayah.’’ Begitulah isi secarik surat yang ditemukan di dekat tubuh Kate Spade yang tergantung di kamarnya dalam sebuah apartemen mewah di kawasan superelite Park Avenue, Manhattan, New York. Surat itu ditujukan buat putri buah cintanya dengan Andy Spade, Frances Beatrix. Gadis 13 tahun tersebut sedang berada di sekolah ketika sang ayah menjemputnya dengan berurai air mata.
Spade ditemukan asisten rumah tangga pada Selasa pagi (5/6). Saat berhasil diturunkan, dia dinyatakan telah meninggal oleh polisi. Tidak ada yang mencurigakan dari kematian tersebut. Dipastikan, desainer yang dikenal lewat koleksi handbag berwarna cerah dan ceria itu mengakhiri hidupnya sendiri.
’’Kami akan amat sangat merindukannya.’’ Begitu pernyataan keluarga lewat surat tertulis. Eve Brosnahan, kakak Spade, mengenangsaudarinyatersebut sebagai seorang yang tidak tergantikan.’Diaadalahseorang bidadari,’ ucapnya. Spade memang memiliki riwayat masalah kejiwaan yang panjang. Dia terindikasi menderita bipolar disorder dan belakangan mengalami depresi berat. Berkali-kali keluarga mengajaknya berobat, tapi Spade menolak. Dia khawatir, jika sakitnya diketahui publik, brand image Kate Spade terganggu. Itulah yang disampaikan Reta Saffo, salah seorang kerabat, kepada InStyle. Dia sering mengajak Spade berobat. Salah satunya ke klinik yang pernah menangani problem bipolar disorder Catherine Zeta Jones. ’’Aku lumayan sering terbang dari Napa ke New York agar dia menerima pengobatan yang dibutuhkan. Aku HAMPIR berhasil mengajaknya, tapi dia selalu mundur pada saat-saat terakhir,’’ ungkap Saffo.
Tiga hingga empat tahun terakhir, dia mengalami depresi. Sang suami yang dicintainya sejak kuliah ingin bercerai. Spade mati-matian menolak. Dua tahun terakhir, dia tak lagi tinggal serumah dengan kakak aktor David Spade tersebut. Lagi-lagi, Spade enggan mencari solusi dari masalah kejiwaannya. Dia memilih untuk mengonsumsi alkohol. ’’Dia khawatir berobat bisa mengganggu citra brand Kate Spade yang bernuansa happygo-lucky,’’ tutur Saffo.
Spade mengawali karir sebagai editor di majalah Mademoiselle pada era 80-an. Enam tahun menjadi editor fashion, perempuan asal Kansas itu mendirikan Kate Spade pada 1993. Usaha tersebut dimodali sang pacar, Andy. Koleksi pertamanya merupakan bentuk protes pada desain tas tangan bergaya Eropa yang klasik dan monoton.
’’Aku ingin sesuatu yang tidak terlalu serius dan abadi seperti koleksi ibuku. Dia punya koleksi clutch warna oranye,
pink, dan cokelat dengan hiasan kancing mutiara besar,’’ kenang Spade sebagaimana dikutip Time. Tanpa disangka, bisnis itu menjadi raksasa.
Pada 1999, Neiman Marcus Group membeli 56 persen kepemilikan saham Kate Spade. Pada 2006, Spade dan rekanan bisnisnya menjual 44 persen sisa saham. ’’Aku ingin seluruh perhatianku untuk anakku, Frances Beatrix,’’ katanya. Putri semata wayangnya itu lahir pada Februari 2005.
Label Kate Spade lantas diambil alih oleh Liz Claiborne pada 2006. Tahun lalu
brand Kate Spade resmi diakuisisi Coach senilai USD 2,4 miliar (Rp 33,3 triliun). (BBC/The Post/fam/c14/na)