Soft Tenis Sapu Bersih Gelar di Jerman
JAKARTA – Tim soft tenis Indonesia punya track record medali di Asian Games terdahulu, Incheon 2014. Peluang itulah yang ditangkap pelatnas soft tenis Indonesia pada edisi 2018 kali ini. Apalagi, Indonesia bertindak sebagai tuan rumah multievent empat tahunan tersebut.
Modal besar diraih tim Indonesia dari German Open yang berlangsung di Frankfurt 1–3 Juni lalu. Dari turnamen itu, Indonesia mendulang 6 medali emas, 5 perak, dan 4 perunggu.
Pada turnamen yang berlangsung di lapangan tanah liat Kronberg Tennisverein Obenhochstadt tersebut, Prima Simpatiaji menjadi juara di tunggal putra setelah mengalahkan juniornya, Irtandi Hendrawan, dalam partai all Indonesia Final.
Tunggal putri Indonesia Dede Tari juga menang setelah menciptakan all Indonesia Final melawan Dwi Rahayu Putri. ’’Hasil ini sangat memuaskan. Kami berhasil menyapu seluruh gelar juara dari enam nomor yang dilombakan,’’ ucap manajer tim Hendri Susilo Pramono dalam surat elektronik PP Pelti.
Selain mereka, ada duet Hemat Bakti Anugrah/Gusti Jayakusuma di ganda putra yang mengalahkan sesama wakil Indonesia. Yakni, pasangan senior Elbert Sie/Hendri Susilo Pramono. Sementara itu, ganda putri Dede Tari Kusrini/ Anadeleyda Kawengian merebut emas setelah mengikis harapan Dwi Rahayu Pitri/Voni Darlina.
Event yang diikuti tim Indonesia tersebut penting untuk menjaga mental bertanding para pemain. Turnamen di Jerman itu diikuti Polandia, Jerman, India, dan tentunya Indonesia.
Kesuksesan mengalahkan Jerman dan Polandia menjadi kredit positif bagi Indonesia. Sebab, mereka merupakan pengisi kekuatan utama soft tenis Eropa. Namun, tim Indonesia masih harus menghadapi tantangan lainnya. Yakni, turun di Pattaya Open hingga 11 Juni mendatang.