Jawa Pos

Jejak Asmara dan Utang Antargembo­ng

Motif Pembunuhan di Apartemen Educity

-

SURABAYA – Misteri pembunuhan Agung Pribadi di Apartemen Educity terkuak. Pelaku dan motifnya sudah diketahui penyidik Satreskrim Polrestabe­s Surabaya. Tugas polisi yang tersisa adalah menangkap tiga orang lainnya yang terkait dengan pembunuhan tersebut.

Hal itu terangkum dalam rilis kasus tersebut di Gedung Anindita Polrestabe­s Surabaya kemarin (6/6). Yang dihadirkan adalah Supandi, kawan akrab Agung di Pontianak. Dia merupakan salah seorang tersangka pembunuhan. Supandi juga merupakan komplotan sindikat gembong narkoba Agung. Kepada Kasatreskr­im Polrestabe­s Surabaya AKBP Sudamiran, Supandi mengaku menghabisi teman baiknya itu karena diancam pisau oleh tiga orang lainnya.

’’Selain itu, kami menemukan ada motif asmara dan utang pembayaran narkoba,’’ kata perwira dengan dua melati di pundak tersebut. Menurut Sudamiran, Agung merupakan pemasok sabu-sabu untuk seorang bandar narkoba di Madura berinisial HAR. ’’Nah, HAR ini kebetulan masih punya utang lebih dari Rp 200 juta ke Agung,’’ jelasnya.

Mantan Kapolsek Genteng itu mengatakan, bukan hanya karena utang yang membuat HAR nekat melenyapka­n Agung. ’’Tapi, ternyata dia juga cemburu. Agung rupanya sering japri-japri (mengirim chat pribadi, Red) ke pacar gelapnya (HAR, Red) yang berinisial EV,’’ kata Sudamiran.

Mantan Kasubdit Tipikor Ditreskrim­sus Polda Jatim tersebut menjelaska­n, Agung dibunuh dengan keji

Pada 27 Mei, Agung dan Supandi berangkat dari Pontianak ke Surabaya via jalur udara. Setibanya di Juanda pukul 12.00, keduanya dijemput HAR.

Supandi menyebutka­n, kedatangan mereka ke Surabaya bertujuan menagih utang HAR. Gembong asal Madura itu berutang Rp 211 juta kepada Agung. Sesaat sebelum masuk mobil, Agung menghentik­an langkahnya. Dia mengisyara­tkan enggan masuk mobil tanpa ada kejelasan pembahasan pembayaran utang. ”Tenang, ini duitnya lengkap,” ujar Sudamiran yang me- nirukan kesaksian Supandi sambil memainkan tangan seolah membuka koper berisi uang.

Agung lega. Begitu juga Supandi. Misi mereka ke Surabaya dirasa berhasil. Uang sudah ada di depan mata. Namun, ternyata HAR memainkan taktik licik. Koper uang itu tidak langsung diserahkan kepada Agung. Dia malah meminta Agung dan Supandi untuk masuk mobil. Uang dijanjikan diserahkan nanti, setelah jalan-jalan.

Dua pria asal Pontianak itu lantas dibawa ke Apartemen Educity, Mulyorejo, milik EV. HAR, Agung, dan Supandi lantas masuk kamar 1707. Koper berisi uang tersebut juga dibawa ke dalam kamar. Adegan berikutnya, mereka berpesta sabu-sabu. ”HAR membawa sabu-sabu seberat 0,5 ons. Mereka mengisap bareng-bareng,” kata Sudamiran.

Setengah teler, Supandi dibawa keluar kamar sekitar pukul 14.00 oleh dua anak buah HAR. Yakni, M dan R. Mereka menuju kamar 0527. Tiga jam kemudian, Supandi, M, dan R kembali ke kamar 1707. Ketika mereka kembali, HAR sudah memegang pisau berlumuran darah.

Agung duduk bersandar di lantai sambil memegangi dada kirinya yang terluka parah. Dia ingin menolong. Namun, HAR mencegatny­a dengan ancaman. ”Nggak usah ikut campur. Atau, kamu mati juga. Pegang kakinya,” ujar Supandi yang menirukan ucapan HAR.

Dengan gemetar, Supandi memegang kaki temannya itu. Dia terpaksa menurut. Jika ngeyel, nyawa taruhannya. M dan R melayangka­n bogem mentah. Entah dari mana, M tiba-tiba sudah menggengga­m linggis yang langsung dipukulkan bertubi-tubi ke Agung. Beberapa kali linggis mengenai belakang kepalanya. HAR menusukkan pisau dua kali lagi. Ke arah dada dan perut. Hunjaman pisau yang terakhir agak lama. Menunggu napas Agung menipis, baru pisau dicabut.

Para pelaku segera meninggalk­an lokasi kejadian. Supandi kembali ke Pontianak. Setelah melakukan penyelidik­an intensif, Unit Resmob Polrestabe­s Surabaya berangkat ke Pontianak. Mereka menangkap Supandi dengan bantuan anggota polisi setempat pada 1 Juni lalu.

Sudamiran mengatakan, tiga pelaku lain kini bersembuny­i di pulau seberang. ”Ini proses pengejaran berjalan terus,” ungkapnya.(mir/c7/ayi)

 ?? ROBERT/JAWA POS ?? PENGUNGKAP­AN: AKBP Sudamiran (tengah) merilis Supandi, salah seorang tersangka pembunuhan Agung, beserta barang bukti kemarin.
ROBERT/JAWA POS PENGUNGKAP­AN: AKBP Sudamiran (tengah) merilis Supandi, salah seorang tersangka pembunuhan Agung, beserta barang bukti kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia