Kamar Kapsul untuk Pemudik
PERJALANAN jalur laut berbeda dengan perjalanan jalur darat atau udara. Durasinya cenderung lebih lama. Karena itu, tingkat kelelahan penumpang pun akan lebih besar. Tak heran jika kerap ditemukan penumpang yang tiduran di lantai sekitar pelabuhan. Tak terkecuali penumpang perempuan.
Untuk meminimalkan hal tersebut, Pelabuhan Tanjung Perak menyediakan layanan baru, yakni layanan istirahat, berupa Tab Capsule Hotel. Ada sepuluh kamar kapsul yang berada di area lantai 1 Terminal Penumpang Gapura Surya Nusantara Pelabuhan Tanjung Perak itu.
General Manager Pelabuhan Tanjung Perak Johanes Wahyu menyatakan, kebutuhan masyarakat terhadap kamar hotel tampaknya cukup besar. Terutama pada momen arus mudik Lebaran seperti saat ini. Namun, tidak banyak kamar hotel yang tersedia di area pelabuhan.
Karena itu, kamar kapsul bisa menjawab kebutuhan terhadap tempat tidur sementara sebelum melakukan perjalanan menggunakan jasa angkutan laut. ”Dengan pelabuhan yang penataan dan fasilitasnya baik, masyarakat juga akan diuntungkan,” ujarnya dalam peluncuran SNQ Capsule Hotel kemarin (6/6).
Direktur Utama Tab Capsule Hotel Frangky Tanimena mengatakan, kamar kapsul di Pelabuhan Tanjung Perak tersebut merupakan yang pertama didirikan di lingkup pelayaran. Termasuk yang pertama bekerja sama dengan BUMN. Saat ini memang hanya ada sepuluh kamar yang disiapkan. ”Kita lihat animonya. Kalau bagus, akan dikembangkan di lantai 2,” ucapnya.
Kamar kapsul itu diharapkan bisa memberikan solusi kepada penumpang, terutama perempuan, yang butuh istirahat nyaman. Kamar kapsul yang disiapkan berukuran 120 x 220 cm. Di kamar yang dilengkapi AC tersebut juga disediakan beberapa fasilitas lain. Di antaranya TV dan headphone, USB port, cermin, lampu baca, pendeteksi asap, apar, serta wifi. ”Single bed. One person only. Kecuali anak di bawah 12 tahun, bisa menginap bersama ibunya,” terang Frangky.
Lantaran penumpang di pelabuhan cukup banyak, pihaknya memberlakukan aturan menginap. Yakni, tarifnya Rp 10 ribu per jam dengan minimal penggunaan enam jam. Adapun tarif layanan satu hari Rp 100 ribu.
Direktur PT Pelindo Properti Indonesia Agung Guritno berharap waktu tunggu angkutan laut yang lebih lama daripada angkutan udara bisa terakomodasi dengan adanya kamar kapsul. ”Fasilitas ini membantu calon penumpang ataupun backpacker yang ingin mempersingkat waktu istirahat dan memperlama waktu travelingnya,” jelas dia.