Jawa Pos

Musik Kentongan ala Tim Panti Asuhan

-

SURABAYA – Dengan mengusung tema Berbagi Ramadan Indah Penuh Berkah, Rumah Sakit PHC kembali melangsung­kan bakti sosial. Namun, tahun ini kemasannya berbeda. Jika biasanya pihak rumah sakit yang mendatangi yayasan, kemarin (6/6) enam yayasan panti asuhan diundang untuk mengikuti lomba musik kentongan alias musik patrol.

Puluhan anak yatim piatu memadati Gedung Serbaguna RS PHC sejak siang. Mereka mengenakan seragam masing-masing dan membawa alat-alat musik seadaanya karena memang tidak diperboleh­kan memakai alat musik profesiona­l.

Direktur Utama PT PHC dr Agus Akhmadi menuturkan bahwa lomba tersebut bertujuan menumbuhka­n kreativita­s anak-anak, khususnya anak-anak di yayasan panti asuhan. ”Meskipun bulan puasa, anak-anak harus tetap semangat dan kreatif. Apalagi masih muda-muda,” ujarnya.

Penilaiann­ya sebenarnya cukup sederhana. Yang dinilai kreativita­s lirik yang sesuai dengan tema Islami, irama lagu, dan kekompakan dalam gerakan. ”Namun, sebenarnya keunikan alat juga dinilai,” tutur pria lulusan Universita­s Airlangga tersebut.

Misalnya, inovasi yang dibuat Yayasan Ibnu Sina dari Kertajaya. Mereka menghadirk­an sebuah alat musik yang mereka namai ting-ting. Alat tersebut terbuat dari botol-botol sirup bekas yang dirangkai. ”Lalu, diisi dengan air yang berbeda-beda biar menghasilk­an suara yang berbeda-beda juga,” jelas Krisna Hadi Wijaya, salah seorang anggota.

Tidak hanya itu, mereka juga menyulap sebuah ember menjadi alat musik yang mereka sebut drum sebagai iringan lagu yang dibawakan. Meski lombanya sederhana, hadiah yang ditawarkan total Rp 4,5 juta untuk tiga juara.

 ?? MARIYAMA DINA/JAWA POS ?? HARUS SEMANGAT: Tim Ibnu Sina menarik perhatian karena menggunaka­n barang bekas sebagai alat musik.
MARIYAMA DINA/JAWA POS HARUS SEMANGAT: Tim Ibnu Sina menarik perhatian karena menggunaka­n barang bekas sebagai alat musik.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia