Entrepreneurship dan Optimalisasi BUMDes
SIDOARJO – Program desa melangkah tahun ketiga menawarkan banyak konsep baru. Di antaranya, optimalisasi potensi dan badan usaha milik desa (BUMDes). Untuk melakukan pendampingan tersebut, Jawa Pos menggandeng Universitas Ciputra Surabaya.
Keterlibatan Universitas Ciputra tidak akan setengah-setengah. Tim mereka siap terjun ke desa-desa peserta program Desa Melangkah 2018. Mulai meneliti potensi desa, memberikan workshop, pelatihan, hingga menemukan pasar.
”Selama ini kami sudah melahirkan banyak entrepreneurship (wirausahawan). Nah, kami senang sekali bisa ikut berpartisipasi di Sidoarjo,” kata Wirawan E.D. Radianto, ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Ciputra, dalam pertemuan di Pendapa Delta Wibawa kemarin (6/6).
Hadir dalam pertemuan sinergitas program Desa Melangkah 2018, antara lain, Bupati Saiful Ilah, Wabup Nur Ahmad Syaifuddin, Sekda Ahmad Zaini, sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD), dan para camat.
Wawan menjelaskan, ada konsep pendampingan yang selama ini dijalankan dalam program desa melangkah. Jika belum ditemukan potensinya, lewat program desa melangkah pihak desa akan dibantu untuk menggalinya. Kalau sudah ditemukan tapi belum mendapat pasar, akan dibantu jaringan pemasarannya.
Kalau sudah memiliki pasar, lanjut dia, pihaknya berupaya ikut mengembangkan pasar tersebut. Dengan demikian, desadesa dapat terus melangkah maju menuju kemandirian. ”Kami ingin memberikan nilai lebih kepada masyarakat melalui program ini,” ungkapnya.
Bupati Saiful Ilah memberikan apresiasi terhadap konsistensi dan komitmen program desa melangkah untuk ikut memberdayakan desa. Apalagi kini Universitas Ciputra berkolaborasi bersama Jawa Pos. Karena itu, dia meminta jajarannya untuk tidak menyia-nyiakan program positif tersebut. OPD yang bersinggungan atau terkait harus mendukung penuh. Di Sidoarjo ada 18 kecamatan, minimal separo harus ikut. Tentu akan jauh lebih baik lagi kalau semua ikut.
”OPD terkait harus ikut turun. Sidoarjo itu kaya. Daripada banyak yang tidak terserap, anggaran bisa dialokasikan ke kegiatan seperti ini. Demi kebaikan dan kemajuan masyarakat desa,” sebut Saiful.