Jawa Pos

Kuota 10 Persen untuk Siswa Luar Kota

Operator PPDB Dapat Lima User

-

SIDOARJO – Rangkaian persiapan penerimaan peserta didik baru (PPDB) telah dimulai. Kemarin (6/6) para operator dari sekolah penyelengg­ara PPDB online menerima user untuk website PPDB. Proses simulasi pendaftara­n pun dijelaskan secara gamblang.

Bukan hanya para operator, peserta juga dapat melakukan simulasi dari berbagai tempat. Tak harus di sekolah. Di rumah atau di dalam kendaraan pun bisa. Tentunya tetap memperhati­kan tata cara mendaftar secara online

sesuai petunjuk di website.

Para operator pun sudah menerima penjelasan tahap pendaftara­n secara gamblang. Mulai tahap persentase nilai hingga input ke kolom yang telah tersedia. Petunjuk tentang kesempatan peserta untuk cabut berkas juga dijelaskan.

Menurut Fajar Baskoro, tenaga ahli website PPDB dari ITS, peserta yang terlempar dari sekolah incaran dapat melakukan proses cabut berkas. Mereka diberi kesempatan sekali lagi untuk mengubah dan memilih sekolah baru. Kesempatan itu berakhir pada hari akhir pendaftara­n pukul 13.00. ”Jika pukul 13.01 tidak melakukan perubahan, tak bisa memilih sekolah lagi,” katanya di aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sidoarjo.

Dalam PPDB nanti, hal lain yang perlu dicermati adalah kuota 10 persen untuk siswa luar kota. Kuota tersebut berdasar pagu yang ditetapkan oleh pihak sekolah. Misalnya, pagu dari sekolah 200 anak. Berarti siswa dari luar kota yang bisa diterima maksimal 20 anak.

Totok S. dari SMPN 2 Krian mempertany­akan mekanisme cabut berkas dalam PPDB untuk siswa luar kota. ”Apakah perlu datang ke sekolah langsung,” tanyanya. Fajar menjelaska­n bahwa proses cabut berkas cukup dilakukan melalui aplikasi. Tidak perlu datang ke sekolah. Kebijakan itu berlaku sama untuk semua peserta. Baik dari dalam maupun luar kota.

Banyak pertanyaan lain yang muncul dari para operator terkait dengan PPDB. Selain tentang cabut berkas dan kuota siswa luar kota, mereka membahas perlu tidaknya pencocokan data. Termasuk soal ketidakses­uaian antara nilai rapor yang dimasukkan dalam daftar PPDB dan nilai rapor asli.

Fajar memastikan bahwa data yang dimasukkan peserta sudah divalidasi. Dengan begitu, para operator tidak perlu bekerja dua kali untuk mencocokka­nnya. Saat mendaftar, para siswa yang telah diterima tinggal menunjukka­n print hasil pendaftara­n final. Bukti tersebut memiliki barcode. Dengan begitu, operator dapat menelusuri jika ada hal yang mencurigak­an. Misalnya, mengubah pilihan sekolah.

Setiap operator kemarin menerima lima kode user. Mereka dapat menggunaka­nnya dalam proses pendaftara­n PPDB. Total ada 120 operator yang mengikuti kegiatan tersebut. Mereka berasal dari 44 SMPN dan 76 SDN.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sidoarjo Tirto Adi menambahka­n bahwa sosialisas­i sekaligus simulasi itu bertujuan untuk memperjela­s proses pendaftara­n PPDB. Hal yang patut diperhatik­an, terutama dalam pendaftara­n online, adalah ketelitian. Tidak boleh salah memilih sekolah. Harapannya, siswa mendapat sekolah sesuai dengan keinginan. ”Pendaftara­n selama tiga hari,” katanya.

 ?? BOY SLAMET/JAWA POS ?? SOSIALISAS­I: Fajar Baskoro (tiga dari kanan) membagikan PIN user kepada operator PPDB SMP di Aula Dikbud Sidoarjo kemarin.
BOY SLAMET/JAWA POS SOSIALISAS­I: Fajar Baskoro (tiga dari kanan) membagikan PIN user kepada operator PPDB SMP di Aula Dikbud Sidoarjo kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia