Jawa Pos

Bunga Bank Bergerak Variatif

LPS Antisipasi Kesulitan Likuiditas

-

JAKARTA – Perbankan merespons kebijakan Bank Indonesia (BI) yang menaikkan suku bunga acuan 50 basis poin bulan lalu. Namun, bunga simpanan bergerak variatif. Ada bank yang sudah menaikkan suku bunga, ada pula yang belum.

Direktur PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Budi Satria menyatakan, saat ini bunga simpanan, terutama deposito, belum naik. Namun, BTN membuka kemungkina­n untuk melakukan penaikan. ’’Perkiraan ada kemungkina­n naik 25 basis poin. Tapi, akan kami hitung dulu,’’ ujarnya kemarin (7/6). Kenaikan itu kemungkina­n dilakukan pada produk simpanan valas.

Senada, Corporate Secretary PT Bank Mandiri Tbk Rohan Hafas menuturkan bahwa pihaknya belum melakukan perubahan pada suku bunga simpanan. ’’Kami masih berupaya menahan bunga deposito sampai akhir tahun. Tetapi, nanti kami lihat lagi kondisi likuiditas­nya. LDR (loan-to-deposit ratio) kami 90 persen,’’ jelasnya.

Di sisi lain, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) telah menaikkan suku bunga deposito rupiah 25 basis poin. Namun, untuk bunga deposito valas, BCA belum berniat menaikkann­ya. Sebab, risiko kredit valas lebih tinggi daripada kredit dalam mata uang rupiah. ’’Penetrasi untuk valas tidak begitu menarik,’ kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmad­ja.

Sementara itu, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) telah bersiap menghadapi gejala pengetatan likuditas dengan menaikkan suku bunga penjaminan­nya. Untuk simpanan rupiah di bank umum dan bank perkredita­n rakyat (BPR), suku bunga penjaminan naik 25 basis poin. LPS rate untuk simpanan rupiah di bank umum menjadi 6 persen. Selanjutny­a, di BPR, LPS rate menjadi 8,5 persen. Adapun untuk simpanan valuta asing (valas), LPS rate naik 50 basis poin menjadi 1,25 persen.

Sekretaris LPS Samsu Adi Nugroho menjelaska­n, pihaknya memperhati­kan kondisi likuiditas ke depan sehingga LPS rate dinaikkan. ’’Respons kebijakan moneter menimbang stabilitas sistem keuangan ke depan,’’ ujarnya.

Kondisi likuiditas saat ini masih mencukupi. Namun, ke depan diperkirak­an bank kesulitan likuiditas. Selain karena potensi kenaikan pertumbuha­n kredit, suku bunga acuan The Fed masih diekspekta­sikan naik 2–3 kali lagi tahun ini. Kebutuhan pembayaran bunga utang, dividen, dan yield obligasi juga masih akan tinggi sepanjang tengah tahun.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia