Jawa Pos

Jepang Resahkan Pertemuan AS-Korut

-

Moon dan Rodman Tamu Potensial 12 Juni

WASHINGTON – Karena tidak bisa bertemu langsung dengan Pemimpin Tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong-un, Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe terbang ke Amerika Serikat (AS). Dia menemui Presiden Donald Trump. Sebagai pemimpin negara yang bertetangg­a dengan Korut dan pernah dilewati rudal Pyongyang, Abe berusaha meyakinkan Trump untuk mengusung kekhawatir­an Jepang soal keamanan.

Kemarin (7/6) atau Rabu waktu AS (6/6) Abe tiba di Negeri Paman Sam. Dia didampingi Ibu Negara Akie Matsuzaki. Politikus 63 tahun tersebut dijadwalka­n bertemu dengan Trump di Gedung Putih.

Dia punya waktu kurang dari dua jam untuk menyampaik­an pesan-pesan penting yang berkaitan dengan keamanan. ”Setelah menerima PM Abe, Presiden Trump akan bertolak ke Kanada untuk KTT G-7,” terang Jubir Sarah Sanders.

Mengutip Sanders, Associated Press melaporkan bahwa Trump akan berada di Kanada selama dua hari. Yakni, hari ini (8/6) dan besok (9/6). Dari sana, presiden ke-45 AS tersebut bakal bertolak ke Singapura.

Sesuai dengan jadwal, Trump akan bertemu dengan Jong-un pada 12 Juni. Mereka bakal menggelar pertemuan perdana di Hotel Capella, kawasan Pulau Sentosa, pukul 09.00 waktu setempat.

Bukan hanya titip pesan kepada Trump, Abe pun memerintah tim khusus terbang ke Singapura. ”Jepang akan mengutus beberapa diplomat untuk mendapatka­n informasi langsung dari pemerintah Singapura tentang pertemuan 12 Juni,” kata Kepala Kabinet Yoshihide Suga dalam jumpa pers kemarin. Sayangnya, dia tidak menyebutka­n tanggal berapa delegasi Jepang akan bertolak ke Singapura.

Pada 12 Juni nanti, selain Trump dan Jong-un yang memang menjadi tokoh utama pertemuan setingkat KTT di Singapura itu, bakal ada Presiden Korsel Moon Jae-in yang berpotensi datang. Namun, hingga kini, tidak ada persiapan khusus untuk menyambut Moon atau delegasi Korsel yang menyertain­ya. Lagi pula, tidak ada utusan Korsel yang ikut mempersiap­kan pertemuan bersejarah tersebut.

Di Korsel, rencana pertemuan Trump dengan Jong-un juga mendominas­i perbincang­an publik. Bukan hanya media, masyarakat awam pun ramai membahas pertemuan yang akan mengubah dunia tersebut.

Menurut John Delury, dosen ilmu politik Asia Timur pada Yonsei University, pertemuan Trump dengan Jong-un itu juga krusial bagi Moon. Sebab, pemimpin 65 tahun itulah yang ikut sibuk mewujudkan pertemuan 12 Juni tersebut. Dia juga yang meyakinkan Trump dan Jong-un secara pribadi agar mau bertemu. ”Lancar tidaknya pertemuan bersejarah itu akan menjadi pertaruhan Moon,” katanya.

Selain Moon, sosok yang diduga muncul pada 12 Juni nanti adalah Dennis Rodman. Rabu New York Post melaporkan bahwa bintang basket yang berteman dengan Jong-un itu juga ke Singapura pekan depan.

”Dia adalah orang pertama AS yang sudah bertemu langsung dengan Trump maupun Jong-un. Dia juga sudah lima kali melawat ke Pyongyang,” kata Michael Madden, pengamat politik AS.

Sejak kunjungan pertamanya ke Korut pada 2013, Rodman sudah menjadi semacam utusan diplomatik tidak resmi Washington. Dengan luwes, pebasket berjuluk The Worm (Si Cacing) itu bisa bercakap-cakap tentang banyak hal dengan Jong-un. Bahkan, putra bungsu mendiang Kim Jong-il itu juga menunjukka­n gesture yang akrab dan ramah saat bersama Rodman.

 ?? KCNA/ REUTERS ?? KAWAN KARIB: Dari kiri, Ri Sol-ju (istri Kim Jong-un), Kim Jong-un, dan Dennis Rodman di Pyongyang pada Maret 2013.
KCNA/ REUTERS KAWAN KARIB: Dari kiri, Ri Sol-ju (istri Kim Jong-un), Kim Jong-un, dan Dennis Rodman di Pyongyang pada Maret 2013.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia