Kanada Berat bagi Daniel Ricciardo
MONTREAL – Kemenangan gemilang Daniel Ricciardo pada GP Monaco dua pekan lalu rasanya sulit terulang di Kanada akhir pekan ini.
Bintang Red Bull tersebut dipastikan bakal menghadapi penalti grid sedikitnya sepuluh posisi.
Terjawab sudah mengapa Adrian Newey senang bukan kepalang begitu tahu Ricciardo menang di Monaco. Direktur teknis Red Bull itu sadar bahwa mobil pembalap Australia tersebut rusak cukup parah saat balapan di jalanan Monte Carlo. Tapi toh, dia tetap menang dan sukses mempertahankan posisinya dari buruan Ferrari dan Mercedes.
Diketahui bahwa MGU-K di mobil Riccardo rusak saat itu. MGU-K adalah elemen utama mesin yang penggantiannya dibatas dua unit saja dalam setahun. Jika mengganti MGU-K untuk kali ketiga, dipastikan bahwa penalti sepuluh posisi sudah di depan mata. Sebelumnya, Ricciardo mengganti power unit di GP Tiongkok karena masalah ketahanan mesin di Bahrain.
Nah, menurut Newey, penalti lebih berat bisa diterima Ricciardo akhir pekan ini jika diketahui ada masalah pada unit penyimpan energi (energy store) dan komponen kontrol elektronik lainnya. Meskipun dia tidak akan mendapatkan penalti grid jika harus mengganti turbo atau MGU-H.
Di sisi lain, Mercedes yang juga berencana membawa upgrade mesin baru ke Kanada akhir pekan ini tiba-tiba membatalkannya. Alasannya, ’’quality issue’’ belum bisa diselesaikan sesuai jadwal. Keputusan tersebut sekaligus berdampak pada Force India dan Williams. ’’Seluruh mobil bermesin Mercedes tetap menggunakan PU1 (mesin yang dipakai sejak seri pertama musim ini, Red) untuk akhir pekan di Montreal. Sampai mereka menerima unit baru di Prancis,’’ terang pernyataan resmi Mercedes. Yang dimaksud Prancis adalah GP Prancis pada 24 Juni mendatang.