Jawa Pos

Cek Berat Angkutan Barang

Hindari Patah As, Antisipasi Macet

-

SURABAYA – Pemerintah Kota Surabaya ingin memastikan angkutan barang yang beredar di Kota Pahlawan memenuhi standar. Terutama aturan beban maksimal yang diangkut. Dinas Perhubunga­n Kota Surabaya pun mengadakan razia angkutan barang di Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya, kemarin (7/6).

Sejak pukul 10.00, Kepala Dishub Surabaya Irvan Wahyu Drajad menyebar anggotanya ke tengah jalan. Dia memerintah mereka untuk menyaring truk dan mobil boks yang dicurigai melebihi beban maksimal. Alhasil, truk-truk dengan muatan yang menyembul sampai keluar dari badan kendaraan langsung dipinggirk­an.

”Fokus operasi hari ini memang untuk mengetahui berat angkutan barang. Kalau ternyata muatan mereka melebihi jumlah beban yang diizinkan (JBI), langsung kami tilang,” ungkapnya. Dia sengaja membawa portable axle load scale ke tempat operasi itu untuk mengetahui secara pasti beban depan dan belakang truk.

Di trotoar, terlihat penyidik pegawai negeri sipil (PPNS) dan petugas polisi sibuk memberikan surat tilang kepada sopir-sopir yang melanggar. Dari puluhan truk berbagai ukuran yang diberhenti­kan, Dishub dan Polrestabe­s Surabaya menilang 17 kendaraan. Sebanyak 14 di antaranya ditilang karena beban yang diangkut melebihi batas maksimal. Selisihnya pun cukup besar. Mulai 1 ton sampai 2 ton.

”Selain itu, banyak yang melanggar tata muat dan dimensi. Mereka (perusahaan) sepertinya mau kejar target sebelum jalanjalan antarkota ditutup 12–15 Juni nanti,” ungkapnya. Irvan mengungkap­kan, beban yang overload sangat berpengaru­h pada kelancaran arus mudik dan balik. Pertama, mobil tersebut berisiko oleng dan mengakibat­kan kecelakaan. Namun, alasan utama adalah kelebihan beban itu bisa membuat as roda kendaraan patah.

Jika as kendaraan besar patah, kemungkina­n untuk diderek sangat kecil. Aparat hanya bisa meminggirk­an kendaraan sambil menunggu montir memperbaik­i. Proses perbaikan yang berjam-jam itu otomatis membuat ruas jalan menyempit. Pasalnya, bumper angkutan barang sering kali terlalu bahenol. Bahu jalan tidak cukup mengakomod­asi mereka.

”Karena itu, kami ingin periksa beban mereka menjelang Lebaran. Selain tentunya kami juga periksa kartu kir mereka. Apakah memang masih berlaku. Kalau tak berlaku, jelas tak layak,” ungkapnya.

Kasatlanta­s Polrestabe­s Surabaya AKBP Eva Guna Pandia yang ikut mengawal operasi menyatakan, patah as memang menjadi salah satu penyebab kemacetan. Terutama jalur-jalur antarkota besar. Karena itu, dia bekerja sama dengan dishub untuk mengamanka­n kelayakan uji angkutan barang.

”Karena ada beberapa hari di mana truk dilarang melalui beberapa ruas antarkota, pasti mereka akan memenuhi jalan dalam beberapa hari ini. Nah, salah satu masalah saat itu adalah kendaraan yang menyebabka­n kemacetan,” ungkapnya.

 ?? MOCHAMAD SALSABYL/JAWA POS ?? TAK BISA BOHONG: Petugas memasang portable axle load scale untuk memeriksa berat truk plus muatan yang melintasi jalanan Surabaya.
MOCHAMAD SALSABYL/JAWA POS TAK BISA BOHONG: Petugas memasang portable axle load scale untuk memeriksa berat truk plus muatan yang melintasi jalanan Surabaya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia