Jawa Pos

Belum Dapat Identitas Pelaku Penganiaya­an

-

SIDOARJO – Noer Hasan masih harus bersabar. Kasus penganiaya­an yang menimpa ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Surabaya itu hingga kemarin (7/6) belum menemukan titik terang. Sebab, pihak berwajib masih sulit melacak para pelaku yang diduga sekitar sepuluh orang.

Kapolsek Taman AKP Samirin menyatakan, pihaknya sudah menempuh berbagai cara untuk mengungkap perkara tersebut. Mulai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) sampai mendalami keterangan saksi. ’’Belum ada gambaran,’’ katanya.

Samirin menuturkan, pihaknya belum mengantong­i ciri-ciri para pelaku. Sebab, CCTV yang terpasang di SPBU dekat lokasi kejadian tidak menyorot gerombolan pelaku. Upaya menelusuri jejak pelaku dari keterangan pegawai SPBU pun menemui jalan buntu. Lima orang yang telah diperiksa menyebut tidak tahu dengan ciri-ciri gerombolan pemuda yang disebutkan korban. ’’Masih gelap pelakunya,’’ ujarnya.

Meski sama sekali belum mengantong­i identitas para pelaku, dia tidak akan lempar handuk. Upaya lain kini dijalankan. Yakni, mencari informasi ke masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi penganiaya­an. ’’Mohon waktu. Doakan saja segera ada petunjuk,’’ tuturnya.

Samirin menegaskan, pihaknya memberikan atensi pada perkara tersebut. Begitu menerima laporan dari korban, petugas opsnal langsung disebar untuk mendapat titik terang. ’’Sejak ada laporan itu, kami terus bergerak di lapangan. Belum berhenti sampai sekarang,’’ terangnya.

Sebagaiman­a diberitaka­n, ketua HKTI Surabaya dikeroyok sekumpulan pemuda pada Senin dini hari (28/5). Noer Hasan waktu itu tidak sendirian. Dia bersama temannya, Hasip. Bendahara HKTI Surabaya itu juga tidak luput dari aksi brutal para pelaku.

Insiden penganiaya­an tersebut bermula saat mobil yang ditumpangi kedua korban berhenti di SPBU Trosobo, Taman. Di sana sudah terdapat gerombolan pelaku. Nah, tanpa sebab yang jelas, mereka menghajar Hasan dan Hasip. Hasan mencium bau alkohol dari gerombolan barbar tersebut.

Hasan berharap polisi bisa membekuk para pelaku. Dia yakin para pelaku bukan orang jauh. ’’Karena itu, orang-orang tidak ada yang berani melerai. Saya juga menduga ada yang terpengaru­h minuman keras (miras). Di SPBU kan ada CCTV, seharusnya bisa menjadi petunjuk bagi polisi,’’ paparnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia