Denyut Piala Dunia Makin Kencang
MOSKOW – Piala Dunia 2018 sudah berada di ujung mata. Pertandingan pembuka antara tuan rumah Rusia melawan Arab Saudi tinggal menyisakan empat hari. Stadion kebanggaan Rusia, Luzhniki Stadium, akan menjadi arena pertarungan penting itu pada 14 Juni pukul
18.00 waktu setempat atau
20.00 WIB
Dari pengamatan Jawa Pos yang berada langsung di area Luzhniki Stadium yang merupakan jantung utama Piala Dunia 2018, kesibukan persiapan menjelang pembukaan terlihat jelas. Petugas keamanan terus berkoordinasi. Sukarelawan alias volunter juga mulai dikumpulkan untuk berlatih mengenai beraneka rupa tugas yang bakal dilakukan pada hari pertandingan.
Petugas kebersihan, selama berjam-jam mulai pagi sampai sore, membersihkan jalanan. Juga, mengecat bangunan-bangunan pedukung pembukaan. Tak tertinggal, jurnalis dari penjuru dunia datang ke area Luzhniki Stadium untuk mengurus akreditasi peliputan.
Semua tampak melakukan aktivitas. Bangunan-bangunan yang memperjualbelikan suvenir Piala Dunia berdiri di bandara. Juga, di banyak tempat, antara lain, mal dan area stadion. Ada pula patung-patung bola raksasa dan orang bermain bola yang didirikan. Dan tentu saja, gambar sang maskot Piala Dunia 2018, Zabivaka –serigala gaul yang berarti ”dia yang mencetak gol’’ dalam bahasa Rusia itu– tersebar di mana-mana. Di pusat Kota Moskow, denyut kehidupan bola memang sangat terasa!
Di Lapangan Merah yang sangat kondang itu, pemerintah Moskow memang tidak mendirikan tempat aktivitas fans. Namun, suporter dari berbagai negara peserta juga mulai berdatangan ke sana.
Puluhan fans Argentina terlihat berpose di depan salah satu bangunan paling ikonik di Rusia, Katedral Saint Basil. Selain dari Negeri Tango, lelaki dan perempuan yang memakai jersey Nigeria, Maroko, Peru, dan Brasil sudah menampakkan diri. Kemarin kru televisi berbahasa Spanyol dan Portugal melakukan aktivitas siarannya dari sana.
Panitia Piala Dunia 2018 bakal memusatkan seluruh aktivitas fans di depan Lomonosov Moscow State University. Di sanalah
fan zone dengan kapasitas 40 ribu orang didirikan. FIFA memang menginstruksikan bahwa setiap kota penyelenggara hanya diperbolehkan memiliki satu
fan zone. Jadi, karena ada 11 kota yang menjadi tuan rumah penyelenggara, fan zone hanya ada 11. Meski, faktanya, ada dua stadion di Moskow yang menjadi tuan rumah. Satu Luzhniki dan satu lainnya Spartak Stadium.
Kepala Sports and Tourism Moscow Nikolay Gulyaev mengatakan bahwa fan zone tidak akan dibuka setiap hari alias hanya pada waktu pertandingan. Itu pun tidak seharian. Fan zone akan langsung ditutup beberapa jam setelah laga. ”Ini memang sudah menjadi ketentuan dari FIFA,’’ kata Gulyaev.
Seorang fans asal Nigeria bernama Ogechi Adeyemi mengatakan sudah tidak sabar untuk merasakan detak Piala Dunia 2018. Karena itulah, dia sudah datang kemarin, jauh-jauh hari sebelum laga perdana negaranya melawan Kroasia pada penyisihan grup D digelar pada 16 Juni waktu setempat di Kaliningrad Stadium.
Adeyemi memakai akreditasi khsusus suporter bernama Fan ID. Itu adalah fasilitas khusus yang baru diperkenalkan pada Piala Dunia 2018. Jadi, jika mengurus Fan ID, seseorang tidak memerlukan visa untuk masuk ke Rusia. Pemegang Fan ID bisa berada di wilayah Rusia mulai 10 hari sebelum kickoff sampai 10 hari setelah final (15 Juli waktu setempat). ”Saya datang ke Rusia ini bersama enam kawan saya. Saya sangat bersemangat. Makanya, datang ke sini beberapa hari sebelum kami mulai berlaga,’’ ucap pengidola pemain Chelsea Victor Moses tersebut.
Jadi, memang, beberapa hari sebelum laga pembuka empat hari mendatang sampai final nanti, Rusia habis-habisan dilanda demam bola. Mungkin, bukan hanya warga Rusia yang bersemangat menyambut event olahraga paling megah di dunia itu. Seluruh masyarakat dunia akan hanyut pada antusiasme yang menggebu-gebu. Dan tentu saja, Jawa Pos akan melaporkan semua ”kegilaan’’ itu langsung dari arena pertandingan.