Karena Kompak dan Dekat dengan Rumah
Samuel Reimas, Pemain Terbaik Mei
KALAH bersaing di Persebaya Surabaya, Samuel Reimas dipinjamkan ke Perseru Serui. Ternyata, bersama klub berjuluk Kuda Laut Jingga itu, dia menunjukkan performa yang dahsyat dan menjadi pemain terbaik Mei versi Jawa Pos dan Statoskop. Berikut wawancaranya dengan Jawa Pos.
Selamat. Kepada siapa penghargaan ini dipersembahkan?
Buat Tuhan yang selalu memberi kasih berkat dan kekuatan buat saya. Dan, pastinya keluarga yang selalu mendoakan saya dari rumah.
Musim lalu Anda hanya jadi kiper ketiga di klub Liga 2. Sekarang Anda bersaing dengan kiper top Liga 1. Apa rahasianya bisa bertransformasi secepat itu?
Sekali lagi, ini semua berkat karunia Tuhan, latihan, dan pantang menyerah. Harus mau lebih maju. Jadi, memotivasi diri sendiri. Yang lain bisa, kenapa saya tidak.
Sekarang Perseru menjadi tim yang paling minim kebobolan dan Anda kipernya. Menurut Anda, apa kunci solidnya pertahanan Perseru?
Komunikasi. Antara lini pertahanan dan kiper harus lancar. Tanpa mereka (lini pertahanan, Red), saya nggak bisa apa-apa. Jadi, harus punya komunikasi yang bagus dan kekompakan tim.
Talenta Papua itu dahsyat, melimpah. Mulai bek hingga striker, tapi minim kiper. Bagaimana menurut Anda soal itu?
Semua mungkin tahu talenta di Papua itu sangat banyak. Tapi, mereka tidak seberuntung yang di Jawa yang memiliki banyak sekolah sepak bola. Kebanyakan dilakukan secara otodidak. Dari bakat alam tanpa ada pelatih yang mendampingi. Lalu, sekitar umur belasan baru dapat pelatihan yang bagus.
Oh ya, siapa pemain favorit Anda? Kenapa?
Iker Casillas. Dari kecil saya suka nonton Real Madrid. Saya suka gaya permainan dia.
Apakah status sebagai pemain pinjaman memberikan motivasi lebih kepada Anda untuk membuktikan diri?
Iya, itu salah satunya. Sebab, dipinjamkan, saya juga harus membuktikan diri pantas diperhitungkan. Harus bisa berusaha lebih baik dari yang lalu. Mungkin yang kemarin masih kurang, sekarang harus bisa memperbaiki.
Apa yang membuat Anda merasa nyaman di tim saat ini?
Pertama, mungkin dekat dengan rumah, sama-sama dari Papua. Kedua, kekompakan tim sangat kuat. Terutama rasa kekeluargaannya. Selain itu, semua bermain dengan sepenuh hati, membuat saya merasa lebih baik.
Target musim ini bersama Perseru apa?
Bisa tetap bertahan (di Liga 1). Setidaknya berada di papan tengah.