Rasakan Kebahagiaan Adalah Obat Paling Mujarab
Sebagian besar anggota komunitas Malaikat Tanpa Sayap adalah pasien kanker. Mereka berbagi cerita dan saling menguatkan ketika bertemu.
BERTEMU dengan anggota komunitas Malaikat Tanpa Sayap cukup susah. Sampai harus mengatur janji berulang-ulang agar mereka berkumpul. Maklum, anggotanya merupakan para pengusaha. Mereka memang tinggal di Surabaya. Namun, kegiatannya banyak dihabiskan di luar kota.
Kamis siang (7/6) akhirnya ada waktu untuk bertemu dengan Citra Kwanda, ketua komunitas itu, di rumahnya di Dharma Husada Indah Utara, Mulyorejo. ”Di sini kami biasa kumpul, ngedatengin motivator dan pakar kesehatan, sampai main-main ya di sini juga,” ujar perempuan 46 tahun tersebut.
Komunitas itu dibentuk mulai pertengahan 2014. Sekitar setahun setelah Citra dinyatakan bebas dari kanker payudara. Beberapa saudara dan teman memperkenalkan Citra dengan orang-orang yang samasama terkena kanker payudara. ”Akhirnya saya bikin grup WhatsApp buat diskusi,” tuturnya.
Banyak yang dibahas. Mulai metode penyembuhan, hal-hal positif yang bisa mengobati kanker, hingga sekadar curhat. Anggota grup saat itu masih 10 orang. Komunitas tersebut semakin berkembang. Hingga total anggotanya mencapai lebih dari 120 orang
Mereka saling bertemu, tetapi dalam skala kecil. Hampir tidak pernah secara keseluruhan. ”Saat itu masih belum ada kegiatan aktif, hanya ngobrol aja,” lanjutnya.
Pada awal 2017, Citra berinisiatif melakukan gathering. Acara itu mengundang motivator untuk menyemangati para anggota dari berbagai latar belakang dan agama. ”Mulai saat itu kami semakin kuat saling support dan bikin acara setidaknya sebulan sekali,” papar alumnus TAFE, Perth, Australia, tersebut.
Mereka sedikitnya mengadakan pertemuan sebulan sekali. Tempatnya bisa di mana saja. Mulai rumah anggota, kafe, rumah sakit, mal, hingga tempat ibadah. Dalam setiap pertemuan, mereka menghadirkan narasumber. Antara lain, motivator, ahli gizi, atau dokter. Yang paling sering motivator. Sebab, semangat hidup dan hati yang ceria merupakan obat paling ampuh. ”Fun is the best medicine,” ucap Citra yang merupakan pengusaha konfeksi tersebut.
Tidak semua anggota Malaikat Tanpa Sayap pasien atau penyintas kanker. Ada juga pendamping. Mereka adalah orang yang memiliki keluarga yang terkena kanker. Citra dinyatakan bebas dari kanker payudara setelah menjalani delapan kali kemoterapi dan 17 kali pengobatan herceptin di Singapura. Kehadiran penyakit itu sangat mendadak. Di awal 2012, dia tiba-tiba divonis menderita kanker oleh dokter. Mula-mula, kanker ada di bagian kanan payudara. Karena menyebar cepat, yang kiri ikut diserang. ”Padahal nggak ada keluarga saya yang mengidap kanker sebelumnya,” jelasnya.
Awal-awal tahu, Citra drop. Dia lebih suka mengurung diri di rumah. Sampai kemudian dia membaca majalah motivasi dan semangatnya untuk sembuh membesar. Semangat itu semakin kuat ketika teman-teman di gereja dan keluarganya memberikan dukungan untuknya. Karena itu, nama komunitas yang dibentuk adalah Malaikat Tanpa Sayap. ”Itu nama lain dari orang-orang baik atau orang terdekat yang menyemangati para pengidap kanker. Mereka penolong, meski tidak punya sayap,” ungkapnya.
Setelah dinyatakan bebas dari kanker, Citra sering jadi jujukan pertanyaan kiat sembuh. ”Obat yang paling ampuh itu pikiran yang senang dan harus berdamai dengan diri sendiri dalam setiap kondisi apa pun. Ikuti saja kata hati dan banyaklah bersyukur,” jelasnya.
Citra menyatakan, komunitasnya sangat terbuka bagi siapa saja yang ingin bergabung. Syaratnya hanya join di Instagram Malaikat Tanpa Sayap dan memiliki semangat yang tinggi untuk sembuh. Untuk mereka yang tidak terkena kanker, syaratnya hanya harus memiliki kepedulian. Saat ini Malaikat Tanpa Sayap rajin berkegiatan sosial. Mereka mengunjungi sejumlah rumah sakit untuk menemui pasienpasien kanker.