Dua Bus, Satu Truk, Tabrakan Beruntun
Pemicunya, Dua Motor Bersenggolan
SIDOARJO – Kecelakaan kembali terjadi di Jalan Raya Sidorejo, Krian, kemarin (9/6). Dua bus antarkota antarprovinsi (AKAP) terlibat kecelakaan beruntun dengan sebuah truk. Beruntung, kejadian itu tidak menimbulkan korban jiwa.
Berdasar informasi, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 05.00. Lalu lintas di lokasi saat itu masih lengang. Di persimpangan jalan, awalnya dua motor bersenggolan ringan. Nah, di belakangnya persis melaju bus Sugeng Rahayu bernopol W 9796 US. Bus tersebut dikemudikan Sholeh. Lelaki 58 tahun itu berasal dari Jombang.
Sholeh spontan menginjak pedal rem begitu melihat motor di depannya berhenti. Bus sarat penumpang itu berhenti. Namun, tidak dengan truk boks bernopol B 9719 WS di belakangnya. Suwantoso, pengemudinya, gagal menghentikan kendaraan. Jarak truknya dengan bus terlalu dekat. Bagian depan kendaraannya tetap menyundul bus. Belum cukup. Bus Sumber Selamat bernopol W 7337 US yang melaju di lajur itu ikut terlibat. Dari belakang, bus merah tersebut menghantam bagian belakang truk boks. Alwi Mujahidin Sofyan, sopir bus Sumber Selamat, tidak kuasa menghindari benturan.
Warga sekitar langsung berdatangan. Mereka berusaha membantu mengeluarkan sopir truk yang terjepit. Suwantoso saat itu masih sadar. Namun, kakinya terimpit bodi depan yang ringsek. ’’Besi-besi yang ringsek harus dicongkel agar terbuka,’’ ujar Kanitlaka Lantas Polresta Sidoarjo AKP Toni Irawan.
Suwantoso kemudian dilarikan ke RS Anwar Medika, Balongbendo. Insiden tersebut membuatnya mengalami patah tulang kaki kanan. ’’Bus dan truk diamankan sementara di dekat lokasi,’’ ucapnya.
Toni menerangkan, pengemudi motor yang menjadi pemicu awal kecelakaan beruntun itu langsung kabur sesaat setelah kecelakaan. Identitasnya belum diketahui. ’’Faktor kecelakaan juga disebabkan jarak aman yang kurang diperhatikan sopir,’’ jelasnya.
Mantan Kanitlantas Polsek Waru itu memaparkan, setiap pengendara seharusnya menjaga jarak aman dengan kendaraan lain. Dengan begitu, risiko benturan mendadak bisa diminimalkan. Dia bersyukur kejadian tersebut tidak sampai membuat para penumpang terluka. ’’Hanya sopir truk yang harus mendapat perawatan,’’ tuturnya.
Dia meminta para sopir bus lebih berhati-hati. Terlebih, jasa mereka bakal banyak dipakai masyarakat pada masa libur panjang Lebaran. Toni mengatakan tidak segan mengambil tindakan tegas jika para pengemudi bus memacu kendaraan semaunya sendiri. ’’Berkendara sewajarnya saja. Jangan ada pikiran ngebut agar dapat banyak penumpang,’’ tegasnya.