Cari Angkot, Bisa Pakai Aplikasi
SURABAYA – Modernisasi angkutan umum dengan menggunakan aplikasi bakal diujicobakan di metropolis. Langkah tersebut dilakukan pemkot untuk meningkatkan minat masyarakat kembali naik angkot.
Ketua Federasi Serikat Pekerja Transportasi Indonesia (SPTI) Surabaya Moch. Subekti mengatakan bahwa angkot yang dilengkapi GPS tersebut diterapkan bulan depan. Dua trayek angkot akan dipasangi GPS yang bisa menyambung dengan aplikasi Gobis. Yakni, lin P dan F.
Sistem yang memasukkan angkot ke dalam aplikasi Gobis tersebut merupakan usul Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya. SPTI sudah diajak berkomunikasi terkait program tersebut. ”Usulan itu kami setujui,” terangnya.
Melalui sistem itu, lanjut Subekti, lokasi angkot bisa diketahui di aplikasi Gobis. Jarak angkot juga bakal diketahui pengguna aplikasi. Sopir angkot juga bisa mendeteksi calon penumpang yang akan menggunakan jasanya.
Meski sepakat, Subekti mengatakan, masih ada kendala dalam penerapan aplikasi itu ke semua sopir angkot. Terutama soal penggunaan aplikasi dan beban pulsa untuk mengakses GPS. ”Kami berharap pemkot mau membantu pengeluaran untuk akses aplikasi itu,” tuturnya.
Untuk meningkatkan minat masyarakat, Subekti juga meminta pemkot agar bisa memberikan kemudahan trayek angkot. Terutama untuk memperluas jangkauan. Tujuannya, angkot bisa lebih dekat dan melintasi perkampungan.
Kabid Angkutan Dishub Tunjung Iswandaru membenarkan rencana pemasangan GPS untuk angkot itu. Langkah tersebut dilakukan pemkot untuk mengintegrasikan transportasi di Surabaya. ”Memang kami sedang merancang hal itu,” terangnya.
Saat disinggung soal biaya aplikasi tersebut, Tunjung mengatakan bahwa saat ini dishub juga masih membahasnya. Untuk perubahan trayek, dia sepakat jika hal itu akan membuat angkot dekat dengan masyarakat.