Jawa Pos

Persiapan Coblosan Sudah 90 Persen

KPU Klaim Siap Adakan Pilkada

-

JAKARTA – Pemilihan kepala daerah (pilkada) 2018 tinggal menghitung hari. Berbagai persiapan sudah dilakukan untuk menyambut pesta demokrasi di tingkat provinsi dan kabupaten/ kota itu. KPU memastikan persiapan sudah mencapai lebih dari 90 persen. Logistik juga siap dikirim ke kecamatan.

KPU terus memantau persiapan pilkada. Komisi yang berwenang menyelengg­arakan pemilihan itu juga sudah mengirimka­n surat edaran ke seluruh daerah yang melaksanak­an pilkada. ”Untuk memastikan kelancaran dan ketertiban pelaksanaa­n pemungutan dan penghitung­an suara,” terang Komisioner KPU Pramono Ubaid Tantowi. Ada beberapa hal yang harus dilakukan daerah yang mengadakan pilkada (lihat grafis).

KPU daerah juga diimbau melaksanak­an rapat koordinasi kesiapan akhir pemungutan dengan mengundang peserta pilkada dan Bawaslu atau panwaslu. Rapat dilakukan tiga hari sebelum hari pemungutan suara.

Pramono mengatakan, pemilih yang sudah terdaftar dalam DPT bisa datang ke TPS untuk menyalurka­n hak suaranya dengan menunjukka­n formulir model C6-KWK serta memperliha­tkan e-KTP atau surat keterangan (suket). Mereka yang tidak bisa menunjukka­n e-KTP atau suket bisa tetap menggunaka­n hak pilih dengan syarat petugas KPPS memastikan bahwa formulir model C6-KWK yang dibawa sesuai dengan pemilih. ”Panduan ini sangat penting bagi petugas di lapangan,” terang Pramono.

Selain mengirimka­n surat edaran ke daerah, KPU memastikan kesiapan logistik. Menurut dia, logistik sudah berada di kabupaten/ kota. Keperluan pilkada itu tinggal disebar ke kecamatan. Logistik tinggal menunggu pengemasan dan pengiriman. ”Untuk daerah dan kecamatan terpencil sudah dikirim lebih dulu,” papar dia.

Pria kelahiran Semarang itu memastikan persiapan pemilihan sudah lebih dari 90 persen. Persiapan akan terus dimatangka­n karena tidak banyak waktu lagi. Semua petugas di daerah bergerak melakukan persiapan.

Menurut dia, ada beberapa persoalan yang terjadi. Misalnya, surat suara rusak. Setelah dila- kukan rekapitula­si di tingkat provinsi, diketahui jumlah surat suara yang rusak mencapai ratusan sampai ribuan lembar. Produsen sudah mengganti surat suara yang rusak. ”Surat suara yang rusak dimusnahka­n,” tegasnya. Kerusakan biasa terjadi karena proses produksi.

Sementara itu, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) pusat juga menyatakan kesiapanny­a melakukan pengawasan pilkada serentak. Mochamad Afifuddin, anggota Bawaslu, mengatakan bahwa Bawaslu siap mengawasi proses persiapan pilkada secara berjenjang. Pihaknya juga mencatat beberapa persoalan yang muncul. Misalnya, pengiriman logistik. Ada kesalahan pengiriman. Logistik yang seharusnya dikirim ke NTT ternyata nyasar ke NTB.

Terkait DPT, papar dia, ada sekitar 400 penyandang tunagrahit­a di Kota Bekasi yang belum terdata sebagai pemilih. Menurut dia, panwaslu sedang melakukan pendamping­an. Diharapkan, mereka bisa terdata sebagai pemilih sehingga bisa datang ke TPS untuk menyalurka­n hak suaranya.

Selain itu, lanjut Afifuddin, lembaganya memetakan TPS rawan. Data tempat pemungutan suara yang rawan itu akan disampaika­n pada masa tenang. Pihaknya sudah meminta jajaran pengawas untuk membagi waktu dalam melakukan pengawasan di waktu Lebaran sebelum pilkada.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia