Kampanye, Ganjar Dicurhati GTT dan PTT
CILACAP – Forum komunikasi guru tidak tetap (GTT) dan pegawai tidak tetap (PTT) mendesak adanya perbaikan kesejahteraan. Hal itu mereka sampaikan saat berdialog dengan calon gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Desa Tambaksari, Kedungreja, Kabupaten Cilacap.
GTT dan PTT kompak menyerukan beberapa permintaan. Antara lain, kenaikan upah sesuai UMK setempat, pembuatan payung hukum, pengakuan SK bupati, penghapusan sistem linier, dan jaminan kesehatan. ’’Masak upah saya dengan orang momong (pengasuh) anak kalah? Saya sebulan membayar orang untuk momong anak Rp 600 ribu. Padahal, upah saya cuma Rp 500 ribu. Ya suami tombok terus,’’ ucap Hartati, seorang GTT.
Seperti biasa, Ganjar berseloroh sebelum menjawab keluhan Tati. Menurut pria asal Karanganyar itu, upah Rp 500 ribu sudah banyak dibanding Rp 100 ribu. Penjelasan tersebut disambut gelak tawa para GTT dan PTT.
Ganjar menuturkan, DPR masih membahas peluang GTT untuk bisa menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Ganjar berharap pemerintah segera mengeluarkan PP yang mengatur tentang pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K) atau kontrak. Calon gubernur Jateng nomor urut 1 itu juga membeberkan GTT (SD dan SMP) dan PTT yang membutuhkan peraturan bupati agar dapat diberi upah sesuai UMK. ’’Bahwa nanti ketentuannya yang UMK itu yang linier dulu boleh, yang tidak linier dihitung dulu per jamnya berapa. Seperti yang kita terapkan di provinsi. Maka, saat SMA/SMK masuk provinsi, langsung kita beri UMK,’’ jelasnya.