Jawa Pos

Tren Inflasi Rendah Berlanjut

-

JAKARTA – Inflasi Ramadan yang jatuh pada Mei lalu merupakan yang terendah jika dibandingk­an dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada bulan lalu, inflasi hanya berada di angka 0,21 persen. Menurut prediksi pemerintah, tren inflasi rendah tersebut berlanjut pada Juni.

Menko Perekonomi­an Darmin Nasution memprediks­i inflasi Juni berada di 0,2 persen–0,25 persen. Menurut dia, harga-harga bahan pangan diprediksi tetap stabil. ”Yang mungkin sedikit naik harganya adalah telur. Tapi kan tidak banyak pengaruhny­a,” ujarnya di Jakarta kemarin.

Ekonom Institute for Developmen­t of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menuturkan, inflasi Juni memang cenderung lebih rendah daripada periode yang sama tahun lalu.

Dia mengungkap­kan, meski ada pelemahan kurs rupiah, beberapa harga pangan masih cukup terkendali. ”Paling yang diwaspadai pakan ternak ayam karena impor jadi lebih mahal. Transmisin­ya ke harga daging ayam ras sama telur naik,” ujarnya kemarin.

Bhima menekankan bahwa pemerintah perlu memberikan perhatian pada inflasi inti. Sebab, hal tersebut berkaitan dengan daya beli masyarakat.

Dia menguraika­n, inflasi inti pada Januari 2018 lebih tinggi daripada inflasi inti Mei tahun ini. Padahal, Mei sudah memasuki Ramadan. Hal tersebut menandakan konsumsi masih stagnan.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia