Dua Bulan Ritel Targetkan Rp 3,1 M
SURABAYA – Ramadan dan Lebaran diyakini mendongkrak penjualan di ritel modern. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Jatim pun menargetkan omzet pada Mei dan Juni bisa menembus Rp 3,1 miliar.
Ketua Aprindo Jatim Wahyu April Widati mengatakan, secara umum kondisi ritel pascabom berangsur membaik. Sebagaimana diketahui, ketika terjadi teror bom pertengahan Mei lalu, penjualan ritel turun drastis.
Kemudian, pada akhir Mei penjualan menunjukkan tren peningkatan. ”Bahkan, penjualan ada kenaikan 30 persen pada Mei 2018 bila dibandingkan dengan periode yang sama 2017 lalu,” katanya kemarin.
Secara tahunan, target omzet ritel pada 2018 sejumlah Rp 17 miliar. Sementara itu, Mei dan Juni 2018, peritel secara berturutturut menargetkan omzet Rp 1,4 miliar dan Rp 1,7 miliar.
Kontribusi momen Ramadan dan Lebaran terhadap omzet peritel cukup signifikan. Kalau rata-rata penjualan tiap bulan Rp 1 miliar– Rp 1,4 miliar, pada momen tersebut jumlahnya bisa meningkat Rp 1,4 miliar–Rp 1,7 miliar.
Sementara itu, secara year-onyear, omzet ditargetkan tumbuh 8–9 persen dengan realisasi omzet pada tahun lalu Rp 15 triliun. ”Khususnya Juni, masa puncak relatif lebih pendek daripada Juni 2017. Karena itu, peritel harus punya strategi untuk mencapai target yang dipatok Rp 1,7 miliar,” tuturnya.
Untung, target Juni tertolong dengan capaian pada Mei. Meski sempat tertahan karena kejadian bom, pihaknya optimistis target tersebut bisa dicapai pada minggu-minggu sekarang. Peritel optimistis dengan target itu, terutama ditopang kebijakan pemerintah memberikan THR bagi PNS dan pensiunan.