Tagih Penanganan Kasus Premanisme
Pengurus HKTI Datangi Mapolresta
SIDOARJO – Penanganan kasus premanisme di wilayah hukum Polsek Taman berujung keluhan. Kemarin (11/6) Noer Hasan dan Hasib, korban pengeroyokan, mendatangi Mapolresta Sidoarjo. Kedatangan pengurus Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kota Surabaya itu juga didampingi anggota DPD RI Ahmad Nawardi.
’’Kedatangan kami untuk menanyakan aksi premanisme di Sidoarjo. Sejauh mana perkembangannya. Sebab, aksi premanisme itu semestinya atensi. Tidak boleh dibiarkan,’’ ujar Nawardi yang juga ketua HKTI Provinsi Jawa Timur.
Sebagaimana diberitakan, kasus premanisme tersebut terjadi 14 hari lalu. Tepatnya pada 28 Mei. Malam itu Hasan dan Hasib dalam perjalanan dari Desa Kletek, Taman, menuju ke Krian. Mereka ingin mengambil seragam HKTI. Namun, saat hendak mengisi bahan bakar di SPBU Trosobo, stasiun pengisian bahan bakar itu ternyata sudah tutup.
Saat melintas di depan pintu masuk SPBU, ada kerumunan pemuda. Satu di antaranya lantas mendatangi mobil Hasib. Entah apa yang terjadi, pemuda yang juga sekretaris HKTI Surabaya tersebut kemudian dipukul. Hasan langsung turun dari mobil. Tujuannya, mendinginkan suasana. Namun, para pemuda itu lantas berdiri. Mengeroyok Hasan dan Hasib. Kedua korban babak belur.
Setelah menjalani perawatan di rumah sakit, keduanya melaporkan kasus itu ke Polsek Taman. Kapolsek Taman AKP Samirin menyatakan, pihaknya sudah menempuh berbagai cara untuk bisa mengungkap perkara tersebut. Mulai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) sampai mendalami keterangan saksi. Namun, belum ada gambaran terkait pelakunya.
Hasan mengaku kecewa dengan lambannya penyelidikan kasus itu. Dia bersama Hasib sudah tiga kali mendatangi Mapolsek Taman. Namun, ternyata tidak ada kejelasan. Menurut dia, kasus itu sebetulnya cukup mudah diungkap. Sebab, saat kejadian ada banyak warga di TKP. ’’Ada CCTV. Polisi bisa melihat rekaman gambarnya,’’ paparnya di mapolresta kemarin.
Setelah menunggu, rombongan petinggi HKTI diminta masuk ke ruang Kapolresta Sidoarjo Kombespol Himawan Bayu Aji. Mereka melangsungkan pertemuan tertutup. Setengah jam kemudian, mereka keluar dari ruangan. Nawardi mengatakan, pihaknya berterima kasih lantaran bisa diterima Kapolresta. ’’Pak Kapolresta segera menelepon Kapolsek Taman. Katanya masih penyelidikan,’’ jelasnya.
Nawardi menuturkan, Himawan berjanji segera menangkap pelaku. Kasus premanisme itu akan menjadi atensi. ’’Kami berharap segera selesai. Ini bukan hanya masalah yang terjadi pada korban. Tapi menyangkut kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat). Masyarakat harus merasa aman dan dilindungi dari gangguan,’’ tegas pria asal Madura tersebut. Karena itu, pihaknya akan tetap melakukan pengawasan. ’’Seminggu lagi kami tagih progresnya,’’ paparnya.