Jawa Pos

Banyak Ngemil, Kurangi Nasi

Hari raya segera tiba. Kue kering jadi menu yang paling banyak disajikan dan dicari. Mulai cookies ”polos” hingga yang dibalut icing warna-warni menarik. Konsumsi kue kering perlu dibatasi. Tidak perlu terlalu banyak, yang penting sudah dicicipi.

-

KANDUNGAN kalori kue kering cukup lumayan. Hal itu ditegaskan Titik Jayanti AmdGz. Tiap 100 gram kue kering, menurut dia, jumlah kalori rata-ratanya setara dengan porsi satu kali makan utama. Bisa 300–500 kkal.

Meski demikian, ahli gizi RS Husada Utama itu menegaskan, kue kering tidak lantas jadi pengganti makanan utama. Sebab, camilan manis tersebut punya kandungan karbohidra­t murni. Saat dikonsumsi, makanan tersebut memang cepat mengenyang­kan. Tapi, setelah itu, lekas lapar juga.

Titik menyaranka­n adanya kompensasi jika terlalu banyak mengonsums­i kue kering. Caranya, porsi makan utama harus dikurangi. Tujuannya menghindar­i kelebihan asupan kalori.

Alumnus Akademi Gizi Muhammadiy­ah Semarang itu mengingatk­an, bahan penyusun makanan wajib diperhatik­an. Terutama buat mereka yang menderita penyakit tertentu. Misalnya, penderita gout atau asam urat. Makanan yang mengandung purin tinggi wajib dibatasi, bahkan dihindari.

Titik menjelaska­n, purin adalah salah satu produksi protein. ”Ia banyak terdapat di makanan tinggi protein seperti kacang dan seafood. Kalau saat Lebaran, biasanya yang paling terkenal adalah emping atau keripik melinjo,” ucapnya. Sementara itu, pada penderita diabetes, pola makan sehat tetap harus diperhatik­an. ”Kalau ingin jajan kue kering, nasi dikurangi. Disarankan, kue kering yang dipilih adalah jenis gurih atau tidak terlalu manis,” tegas Titik.

 ?? RIZAL/JAWA POS RIZAL/JAWA POS ??
RIZAL/JAWA POS RIZAL/JAWA POS
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia