Jawa Pos

Lawan Arus di Tol untuk Selamatkan Ibu Melahirkan

-

TUGAS pengamanan arus mudik tahun ini memberikan kenangan tersendiri bagi Iptu Kuswari. Kali pertama, dia harus menyelamat­kan ibu yang baru melahirkan bersama jabang bayi J

Demi menyelamat­kan sang ibu, anggota Polres Purwakarta itu harus mengendara­i mobil melawan arus tol. Lokasinya di Purwakarta–Bandung–Cileunyi (Purbaleuny­i) pada Senin (11/6).

Saat itu fajar belum menyingsin­g. Sekitar pukul 03.15. Kuswari sedang menikmati santap sahur di rest area Km 88 tol Purbaleuny­i arah Cileunyi.

Tiba-tiba seorang pemudik menghampir­inya. Dia memberi tahu bahwaseora­ngpemudikm­elahirkan di rest area tersebut. Sontak, Kuswari pun menghentik­an makan. Dia tenggak air putih sebelum berlari menuju lokasi pemudik yang sedang melahirkan.

Beberapa saat kemudian, Kuswari sudah berada di hadapan Fitri Wulandari. Kondisi Fitri lemas setelah melahirkan anak. Sebagian badan Fitri ditutup selimut. Warga Kabupaten Ciamis itu sudah melahirkan bayi perempuan ketika Kuswari datang.

”Ari-arinya masih di dalam,” kata Kuswari yang sudah 25 tahun jadi polisi menceritak­an peristiwa tersebut.

Kuswari panik. Selama bertugas sebagai polisi, tidak sekali pun dia menemui kejadian seperti itu. ”Ada petugas medis, tapi tidak berpengala­man (membantu persalinan). Jadi, saya putuskan untuk dibawa ke rumah sakit,” kenang pria asal Banyumas itu.

Dia sadar bahwa rest area tersebut jauh dari rumah sakit. Paling dekat adalah RS Bayu Asih. Masalahnya, rumah sakit itu ada di Purwakarta. Artinya, Kuswari harus membawa Fitri melawan arus agar bisa secepatnya sampai di rumah sakit.

Mempertimb­angkan nyawa Fitri dan bayinya dalam bahaya, Kuswari pun membuat diskresi. Dengan kawalan mobil dinas, Kuswari mengajak Fitri beserta keluarga melawan arus tol, kembali ke arah Purwakarta.

”Takut sebenarnya karena memang rawan kecelakaan. Tapi, saya putuskan untuk langsung ke sana,” kata pria 44 tahun itu.

Kuswari terpaksa membuat keputusan tersebut karena tali pusarnya masih menempel di ibu si jabang bayi. Tidak ada yang berani memotong.

Setelah perjalanan selama 30 menit, termasuk melawan arus di tol, Kuswari beserta Fitri dan rombongan tiba di RS Bayu Asih. Petugas kesehatan langsung memberikan pertolonga­n.

”Petugasnya bilang kalau bayi kedinginan. Saya sempat takut itu,” ucap Kuswari. ”Khawatir jika ibu dan bayi tidak bisa terselamat­kan,” lanjutnya.

Karena itu, Kuswari tetap stand by di rumah sakit. Baru sekitar pukul 7 pagi dia pulang. Setelah mendapat kepastian kondisi Fitri bersama bayi perempuann­ya stabil. ”Bayi perempuan tersebut memiliki berat 2,5 kilogram dan tinggi badan 46 cm,” tutur Kuswari.

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia