Friksi yang Merusak Konsentrasi
JULUKAN raja kualifikasi pantas disematkan buat timnas Spanyol. Sebab, sejak kualifikasi Piala Dunia 2010, Spanyol tak pernah kalah di kualifikasi. Inilah hasil kualifikasi La Furia Roja –julukan timnas Spanyol– dalam lima turnamen mayor terakhir. (dra/c17/bas) 13 JUNI
SOCHI – Portugal menghadapi lawan berat pada matchday pertama grup B Piala Dunia 2018. Mereka sudah ditunggu Spanyol di Fisht Olympic Stadium, Sochi, Sabtu dini hari mendatang (16/6). Seharusnya, secara fisik dan psikis, penggawa Portugal siap melakoni laga perdana tersebut.
Faktanya, beberapa pemain menghadapi kegalauan menyangkut masa depannya di klub. Tak tanggung-tanggung, ada empat pemain yang memutuskan hengkang dari klubnya. Yakni, Rui Patricio (kiper), William Carvalho (gelandang), Bruno Fernandes (gelandang), dan Gelson Martins (winger). Mereka berasal dari klub yang sama, Sporting Lisbon.
Kenapa hengkang? Pascainvasi oleh sekelompok suporter yang memakai penutup kepala pada 15 Mei di lapangan latihan Sporting di Alcochete, Patricio memutuskan mengakhiri kontraknya.
Menurut The National kemarin (12/6), langkah kiper berusia 30 tahun itu ditiru tiga rekannya, Carvalho, Fernandes, dan Martins. Ketiganya sepakat memutus kontrak dengan Leoes karena friksi dengan suporter dan manajemen klub.
Nah, kondisi itu dikhawatirkan bisa mengganggu konsentrasi Portugal di laga perdana. Apalagi, empat pemain tadi merupakan amunisi kunci di Portugal. Lalu, bagaimana Portugal mengatasinya?
’’Semua pertanyaan yang tidak berkaitan dengan timnas Portugal tidak akan kami diskusikan. Karena saat ini kami semua menaruh fokus pada laga melawan Spanyol,’’ kata gelandang Portugal Joao Mario sebagaimana dikutip Reuters.
Mario yang merupakan mantan pemain Sporting meminta pengertian kepada media agar tidak menyinggung status empat rekannya di klub. Sebab, penyerangan dan perusakan ruang ganti pemain Sporting oleh suporter masih meninggalkan trauma.
Invasi suporter tersebut merupakan buntut hubungan tak harmonis Presiden Sporting Bruno de Carvalho dengan Rui Patricio dkk. Ketika kalah 0-2 pada leg pertama perempat final Liga Europa versus Atletico Madrid (5/4), De Carvalho menyebut pemain Sporting tidak bersungguh-sungguh bermain di lapangan.
Nah, merasa bahwa pihaknya sudah membuat situasi timnas tak kondusif, De Carvalho pun ikut menawarkan solusi. Dia siap mengundurkan diri untuk mencegah Carvalho dkk hengkang dari klub. ’’Saya akan mundur jika pemain-pemain itu menulis surat resmi. Isinya, jika manajemen mundur, mereka akan membatalkan keputusan hengkang dan tetap bermain untuk Sporting,’’ papar De Carvalho.
’’Kedua, jika saya terpilih kembali (sebagai presiden klub), pemain-pemain ini harus mempertahankan kontrak mereka,’’ tegasnya.
Bukan hanya penggawa Sporting, kegalauan soal masa depan sebetulnya juga dirasakan Cristiano Ronaldo. Hingga kini, Real Madrid belum juga memutuskan status kapten timnas Portugal tersebut.