Jawa Pos

Kumpulkan 1 Ton Sampah Per Hari

Botol-Gelas Plastik Penumpang Suroboyo Bus

-

SURABAYA – Sejak di-launching April lalu, Suroboyo Bus konsisten menggunaka­n sampah sebagai pengganti tiket. Yakni, sampah botol plastik dan gelas air mineral. Sampah-sampah yang terkumpul diangkut pengumpul sampah dari UPTD pemanfaata­n sampah untuk diolah. Per hari terkumpul lebih dari 100 kilogram.

Yayak Deni Prasetyo, salah satu petugas UPTD pemanfaata­n sampah, kemarin (12/6) terlihat mengangkut sampah botol plastik dari Halte Rajawali di kawasan Jembatan Merah Plaza. Ratarata, lanjut Yayak, sehari bisa terkumpul 22–28 kg sampah plastik hanya dari Halte Rajawali. Baik botol plastik berukuran besar, sedang, maupun gelas plastik. ’’Itu dari bus. Juga dari tukar tiket atau stiker di Halte Rajawali,’’ tuturnya.

Jumlah sampah itu tidak sebesar sampah plastik yang terkumpul dari Halte Purabaya. Suroboyo Bus memang punya dua titik pemberangk­atan. Yakni, Halte Rajawali untuk jalur utara dan Halte Purabaya untuk jalur selatan. Dalam sehari rata-rata terkumpul 109 kg sampah di Halte Purabaya. Paling sedikit mencapai 80 kg. ’’Dari Purabaya memang yang paling banyak,’’ tambahnya.

Setiap hari Yayak dan rekannya, Defalco, berkelilin­g dari halte satu ke halte lainnya. Total ada 22 halte yang disinggahi untuk mendapatka­n sampah. Dari utara hingga selatan Surabaya. Di halte sudah tersedia bak sampah kuning khusus sampah dari Suroboyo Bus. ’’Itu sebenarnya bukan sampah umum. Tapi, masih ada warga yang kecele buang sampah lain di situ,’’ jelasnya.

Sampah yang terkumpul lantas dikirim ke Rumah Kompos Bratang. Defalco menyebutka­n, di rumah kompos sampah akan dipilah. Label yang menempel di botol akan dibuang. Tutup botol juga dipisah. ’’Karena biasanya ada yang tutup putih dan tutup biru,’’ paparnya.

Yayak menambahka­n, sampahsamp­ah plastik memang harus ditangani. Terutama sampah botol. Sebab, sebelumnya banyak sampah botol plastik yang dibuang begitu saja di area taman. ’’Di lempar-lempar. Makanya, sekarang sampah dimanfaatk­an sebaik-baiknya,’’ tuturnya.

Karena itu, pihaknya mengapresi­asi kebijakan naik bus yang membayar dengan menggunaka­n sampah. Saat ini, lanjut Yayak, sudah ada kartu berstiker bagi penumpang yang membayar dengan sampah. ’’Jadi, setiap kali membayar sampah kartunya akan dilubangi petugas. Satu kartu ada 21 stiker,’’ tuturnya.

 ?? PUJI TYAS/JAWA POS ?? TIDAK PAKAI UANG: Penumpang Suroboyo Bus cukup membawa botol atau gelas plastik bekas sebagai pengganti tiket.
PUJI TYAS/JAWA POS TIDAK PAKAI UANG: Penumpang Suroboyo Bus cukup membawa botol atau gelas plastik bekas sebagai pengganti tiket.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia