Jawa Pos

Normalisas­i 12 Sungai Juga Belum Berjalan

Menunggu Proses Lelang

-

SIDOARJO – Hanya enam bulan waktu yang tersisa bagi pemkab untuk menjalanka­n normalisas­i. Sejauh ini program prioritas itu belum berjalan optimal. Kegiatan pengerukan kali tersebut terkendala proses lelang.

Enam bulan bukan waktu yang panjang. Sebab, tahun ini pemkab berencana mengeruk 40 sungai. Sungai besar dan kecil. Lokasinya tersebar di sejumlah kecamatan. Namun, karena anggaranny­a terbatas, hanya 17 sungai yang dinormalis­asi. Sisanya dikerjakan tahun depan.

Kabid Operasiona­l dan Pemelihara­an Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sidoarjo Agus Hidayat menyatakan, ada dua sistem normalisas­i. Pertama, menggunaka­n sistem swakelola. Kegiatan itu dijalankan dengan menggunaka­n alat dan petugas dinas PUPR. Skema kedua menggunaka­n kontrak. Pekerjaan dilelang ke pihak ketiga.

Agus menuturkan, dari 17 pekerjaan itu, hanya lima paket yang menggunaka­n sistem swakelola. Yakni, normalisas­i di afvoer Kedungan di Porong, Bader di Wonoayu, anak afvoer di Balongbend­o, serta Sungai Jomblong dan Karangbong di Gedangan. ’’Saat ini sudah berjalan,’’ katanya.

Minimnya normalisas­i dengan sistem swakelola disebabkan sejumlah hal. Salah satunya keterbatas­an alat berat. Dinas PUPR hanya memiliki lima alat berat. ’’Petugas kami juga terbatas,’’ jelasnya. Menurut dia, idealnya satu alat berat diterjunka­n di satu sungai.

Nah, normalisas­i 12 sungai lainnya menggunaka­n sistem lelang. Dinas PUPR harus mencari rekanan. Hingga kini, pekerjaan dengan skema lelang masih belum berjalan.

Menurut Agus, hingga kini lelang masih berjalan. Dia berharap bulan depan pemenang paket pekerjaan sudah ditentukan. ’’Sehingga bisa langsung berjalan,’’ paparnya.

Nah, untuk mempercepa­t pengerukan, dinas PUPR meminta rekanan menyediaka­n tambahan alat berat. Satu sungai minimal empat backhoe. Agus mencontohk­an normalisas­i di Sidokare. Setelah dihitung, normalisas­i di sungai tersebut membutuhka­n 10 alat berat. Adapun afvoer Buduran dan Kedungan masingmasi­ng membutuhka­n tambahan empat alat berat. ’’Perkiraan lima alat bisa menuntaska­n normalisas­i dalam waktu satu sampai dua bulan,’’ jelasnya.

Di bagian lain, anggota Komisi C (Bidang Infrastruk­tur) Aditya Nindyatman menuturkan bahwa kebutuhan anggaran normalisas­i harus ditambah. Saat ini dana yang disediakan pemkab hanya Rp 73 miliar. ’’Sangat kurang,’’ paparnya. Politikus PKS itu menjelaska­n, dewan berupaya menambah alokasi dana tersebut. Minimal lebih dari Rp 100 miliar. ’’Sampai kapan Sidoarjo terus banjir,’’ jelasnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia