Makan Siang Rica-Rica, Ditutup dengan Tumis Ikan Kecap
Reuni Kecil Universitas Kristen Petra di Amersfoort, Belanda
Kedatangan Freddy H. Istanto ke Belanda sejatinya bertujuan menjenguk sang putri yang menunggu masa kelahiran. Namun, ujungnya, ada reuni kecil di Kota Budaya Amersfoort, Belanda.
TIDAK direncanakan dan cukup sederhana. Namun, reuni mini di Kota Budaya Amersfoort, Belanda, pada Minggu siang waktu setempat (10/6) sangat berkesan buat Freddy H. Istanto.
Ngobrol gayeng, memasak bersama, sampai berswafoto menjadi kemewahan buat mereka. ”Saya beli tiket untuk tanggal 5 Juni, soalnya anak saya perkiraan 9 Juni melahirkan. Eh, melahirkannya malah maju tanggal 29 Mei,” seloroh Freddy.
Ketika tiba di kediaman sang putri yang ada di kawasan Hilversum, Belanda, Freddy dan istrinya, Vonny Rumambi, langsung mengambil banyak foto dengan cucu yang baru saja lahir. Mereka kemudian mengunggahnya ke berbagai media sosial. ”Nah, ketahuan deh sama mantan mahasiswa Universitas Kristen Petra (UK Petra) yang pernah saya ajar. Mereka langsung mengeluarkan jurus rayuan untuk mengajak saya dan istri yang juga alumnus Jurusan Arsitektur UK Petra untuk bertemu,” tutur Freddy. Pria yang mengajar di UK Petra sejak 1984 tersebut pun akhirnya bertolak ke Amersfoort untuk menghadiri reuni kecil itu.
Kediaman Cornelia Sofia Tan menjadi lokasi pertemuan karena berada di tengah Hilversum dan Rotterdam, kota yang ditinggali kawan-kawan dari alumni UK Petra. Waktu tempuhnya sekitar satu jam antara kota-kota tersebut. ”Kemewahan gathering saat summer itu tidak khawatir kedinginan. Pakai busana santai dan kasual sambil makan siang itu sesuatu,” canda Freddy saat dihubungi kemarin (12/6).
Sepuluh mahasiswa berkumpul dalam kesempatan tersebut. Mereka berasal dari beragam jurusan dan angkatan UK Petra. ”Ada yang dari jurusan arsitektur, sastra, sampai teknik sipil. Kami semua diskusi gayeng sambil menikmati kudapan yang dibawa. Nah, Cornelia juga menyiapkan menu andalan Nusantara daging rica-rica,” kata Freddy.
”Seperti biasa, ngalor-ngidul lah pembicaraan,” ujar Freddy. Mulai suka-duka saat awal tinggal Obrolan kekeluargaan itu berlanjut hingga waktu makan malam tiba. ”Lucunya, di sini nyari cabai kecil tidak ada, akhirnya pakai lombok besar. Bawang merah banyak sih. Saat motongi penuh dengan penderitaan. Penuh derai air mata,” candanya, lalu tergelak. Jadilah aneka menu untuk disantap bersama. Tumis ikan kecap, capcai goreng, dan pannacota.