Jawa Pos

Mudik Tak Lengkap jika Tak Cicipi Ketan Bintul

- PUGUH SUJIATMIKO/JAWAPOS

BANYAK pilihan tempat wisata yang patut didatangi di sekitar tol yang membentang dari Jakarta hingga Pelabuhan Merak, Banten. Bukan hanya wisata alamnya yang menawan, wisata kuliner dan wisata belanja juga ciamik.

Dimulai dari pinggiran Jakarta, ada wisata belanja IKEA yang tengah happening. Menjual furnitur dan aksesori rumah terlangkap, jaringan toko asal Swedia itu memang wajib masuk list kunjungan ketika berada di sekitar Alam Sutera, Tangerang, Banten. Beragam perabot rumah tangga yang lucu dan unik ada di sana. Bikin betah.

Bukan itu saja, masih ada bonus lain. Yup, berfoto di lorong hit yang instagrama­ble banget. Lorong fenomenal tersebut berada di area layanan mandiri.

View yang apik dan cuma bisa didapatkan di IKEA membuat orang-orang berduyun-duyun ke sana untuk sekadar berfoto.

Beranjak menuju Serang, banyak pilihan wisata kuliner yang menggoda selera. Lokasinya tidak terlalu jauh dari gerbang tol (GT) Serang Timur. Deretan makanan khas seperti pecak bandeng Luy, nasi bakar sumsum, hingga ketan bintul banyak dijumpai di jalan-jalan utama Kota Serang.

Nama makanan terakhir menjadi paling spesial. Mengapa? Karena hanya tersedia ketika Ramadan. Dari puluhan tempat yang menjajakan ketan bintul, kedai Haji Mamat di kawasan Pasar Baru Serang selalu jadi jujukan.

Hapus jauh-jauh bayangan tentang penganan tersebut hanya berupa irisan ketan putih dengan taburan susu dan keju. Sebab, bayangan itu salah besar. Bukan manis, ketan bintul justru bercita rasa gurih dan sedikit pedas. Disajikan bersama kuah semur daging sapi yang kaya rempah, lalu ditaburi serundeng di atasnya. Perpaduan yang pas.

”Serundengn­ya ini dari kelapa parut yang disangrai dengan bumbu yang berlimpah,” ujar Haji Mamat, 67, ketika ditemui di rumahnya di Kelurahan Kagungan, Serang, Selasa (22/5). Maklum, ketika Jawa Pos tiba di Pasar Baru, penganan itu sudah ludes terjual.

Karena hanya hadir di bulan puasa, tak heran bila warga sampai rela antre panjang untuk bisa mendapatka­n satu atau dua bungkus ketan bintul. Bahkan, menurut dia, tak jarang antrean sudah mengular sebelum kedai dibuka. ”Selain di Pasar Baru, kami juga buka di daerah Sumur Kecung,” ujar pria yang berjualan ketan bintul sejak 30 tahun lalu itu.

Konon, kuliner ketan bintul ada sejak abad ke-16. Makanan itu disebut-sebut sebagai salah satu menu favorit sultan Banten untuk berbuka puasa.

 ??  ?? HANYA ADA SAAT RAMADAN: Ketan Bintul khas Kota Serang.
HANYA ADA SAAT RAMADAN: Ketan Bintul khas Kota Serang.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia