Tekankan Pentingnya Kelestarian Hutan
BHAKTI Jatim Harmoni dalam Nawa Bhakti Satya merupakan komitmen untuk mewujudkan pembangunan yang berlandas nilai-nilai kearifan lokal, budaya, serta perwujudan kelestarian lingkungan hidup. Pelestarian lingkungan hidup dan keanekaragaman hayati terwadahi dalam suatu pendekatan pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Pembangunan berbasis ruang dan daerah aliran sungai (DAS) merupakan salah satu aspek kunci untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan tersebut. Pendekatan itu akan mempertimbangkan daya dukung lingkungan (environmental carrying capacity) dalam merancang pembangunan wilayah.
Kawasan hutan, terutama yang berada di kawasan pegunungan di Jawa Timur seperti lingkar Wilis, lingkar Arjuno, lingkar Bromo, dan lingkar Ijen, memainkan peran penting dalam siklus sebagai daerah resapan dan tangkapan air. Pembangunan yang menjaga kelestarian hutan dan pada saat yang sama juga memberikan kesempatan kesejahteraan kepada masyarakat pedesaan di wilayah hutan menjadi titik utama pembangunan berkelanjutan.
Pembangunan yang menitikberatkan pada transformasi ekonomi menuju sektor industri, jasa, dan perdagangan, terutama di daerah dengan kawasan hutan yang relatif signifikan, memerlukan keberpihakan anggaran untuk mendorong pembangunan sektor ekonomi sekunder dan tersier. Dengan begitu, pada saat yang sama akan menjaga peran daerah tersebut sebagai paru-paru Pulau Jawa. Pendekatan itu juga bersinergi dengan upaya mitigasi risiko bencana longsor dan banjir. Konservasi daerah aliran sungai memainkan peran utama. Kelestarian hutan turut berkontribusi pada terjaganya keanekaragaman hayati, termasuk peran kawasan bakau untuk ekosistem pesisir.
Aspek pembangunan lingkungan hidup juga terkait dengan pengelolaan sampah yang perlu menitikberatkan pada upaya 3R (reduce, reuse, recycle).