Merayakan Kelahiran Kembali
BESOK umat Islam merayakan Idul Fitri. Itu adalah hari raya terpenting bagi kaum muslim. Sebab, ada banyak makna ibadah yang terkandung di dalamnya. Secara harfiah, Idul Fitri berarti kembali suci, seperti bayi yang baru lahir.
Itu bermakna bahwa setelah sebulan penuh bertarung melawan hawa nafsu (yang juga disebut jihad kubro), saatnya tiap insan muslim terlahir kembali menjadi pribadi yang baru, pribadi yang suci, dan pribadi yang bersih.
Dengan semangat yang baru pula, semoga Hari Raya Idul Fitri 1439 H ini menjadi momentum untuk menjadikan kondisi beragama di Indonesia lebih baik. Sebab, antara Lebaran tahun ini dan tahun lalu, masih banyak catatan kehidupan keberagamaan yang merah. Mulai perilaku membawa-bawa agama dalam politik sehingga terkesan Islam menjadi sangat murah, persekusipersekusi, hingga laku sejumlah individu yang belum menunjukkan Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin.
Yang terakhir dan membuat mengelus dada, mudik yang juga punya makna spiritual menjadi bahan bully dan konflik sesama umat Islam yang berbeda pandangan politik. Itu tentu menyedihkan. Sebab, tidak ada yang menang dari konflik seperti itu. Tapi, menunjukkan wajah umat yang garang, umat yang telah teradu domba.
Selain itu, aksi teror Dita Soepriarto cs di Surabaya persis sebelum Ramadan juga mencoreng wajah Islam. Dengan membawa bekal alasan-alasan jihad, Dita nekat mengorbankan diri dan keluarganya untuk membunuh umat lain yang tak punya dosa kepadanya. Aksi terorisme tak bisa dibenarkan dengan alasan apa pun.
Selain itu, radikalisme yang meningkat di hampir semua kalangan patut diwaspadai. Bahkan, radikalisme juga telah masuk ke kalangan kampus. Itu dibuktikan dengan adanya beberapa dosen yang dinonaktifkan karena mengusung khilafah dan temuan bom di kampus Universitas Riau.
Semua itu menjadi PR bagi seluruh umat muslim di Indonesia untuk memperbaikinya. Untuk menunjukkan bahwa wajah Islam bukanlah Islam yang melakukan aksi teror, bukan Islam yang marah-marah.
Dengan momentum Idul Fitri ini, seharusnya kita mengembalikan wajah Islam kepada hakikatnya. Yakni, agama yang membuat pemeluknya berserah diri dan menjadi cahaya yang memberi rahmat kepada alam semesta.
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1439 H dan semoga kita kembali dipertemukan pada Lebaran tahun depan dengan kondisi yang lebih baik.