Hari Raya Idul Fitri Adalah Yaumul Marhamah
KH MA’RUF AMIN
Penetapan 1 Syawal 1439 H jatuh pada Jumat besok (15/6) tinggal menunggu sidang isbat Kemenag nanti malam (14/6). Berikut wawancara wartawan Jawa Pos M. Hilmi Setiawan dengan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin tentang makna Lebaran di sela penyampaian tausiah menyambut Idul Fitri 1439 H di kantor MUI Jakarta, Selasa (12/6). Apa makna Lebaran?
Lebaran menjadi momentum untuk mempererat tali silaturahmi. Hari Raya Idul Fitri adalah hari kasih sayang, yaumul marhamah. Isinya saling memaafkan, berjabat tangan, dan berpelukan.
Secara umum, harapan Kiai kepada umat Islam di Indonesia pada Lebaran ini apa?
Melalui Lebaran, yang merupakan hari kasih sayang, sebaiknya tidak ada umat Islam yang salah paham. Kemudian, menjadi kesatuan membangun bangsa. Tidak ada lagi saling benci, marah, dan caci maki.
Memasuki Lebaran, berarti umat Islam telah ditinggalkan bulan puasa. Semangat apa yang seharusnya terus dilanjutkan?
Selesai menjalani ibadah puasa sebulan penuh, umat Islam harus meningkatkan kepatuhan atau ketakwaan kepada Allah. Selain itu, meningkatkan kepedulian sosial. Misalnya, menyantuni duafa, orang miskin, dan anak yatim piatu. Ketakwaan dan kepedulian sosial harus terus berlanjut dan kualitasnya meningkat setelah bulan puasa.
Lebaran tahun ini dekat dengan pelaksanaan pilkada serentak di beberapa daerah. Apakah ada pesan khusus untuk umat Islam?
Perbedaan aspirasi politik jangan jadi permusuhan. Beda aspirasi politik itu biasa. Kemudian, kampanye dilakukan secara santun. Jangan menjelekkan lawan politik. Tetapi, menjual program dan keunggulan diri atau
Lantas, pesan kepada kepala daerah yang bersaing?