Furnitur Ringkas, Warna Kalem Serviced apartment yang dikelola perhotelan kian berkembang di kotakota besar. Sesuai konsepnya, penyewa unit dimanjakan dengan berbagai layanan. Mulai ruang huni yang lebih luas hingga layanan kebersihan harian.
APARTEMEN tidak lagi identik dengan ruang yang serba terbatas. Desainer interior Eric Hermanto Wibowo menyatakan, tak sedikit apartemen yang luas unitnya cukup lega. Salah satunya apartemen di kawasan Surabaya Timur yang tengah dia rancang. ”Luas apartemen dengan dua kamar tidur mencapai 150 meter persegi. Itu kan sudah nyaris sama dengan satu lantai rumah,” jelasnya.
Unit bisa seluas itu karena ”menempel” dengan hotel. Pengelola hotel ingin dua lantai teratas dibuat untuk residen. Layout-nya jadi agak mirip dengan kamar hotel Novotel Samator yang berada di bawahnya. Alhasil, unit jadi lebih luas jika dibandingkan dengan apartemen pada umumnya.
Di samping itu, penyewa mendapat fasilitas layaknya hotel. Unit dibersihkan petugas room service setiap hari. Pemilik juga bisa mengakses fitness room dan kolam renang.
Lantaran luasnya unit, penyewa bisa menikmati living area yang superluas. Di proyek apartemen dua kamar tidur yang dikerjakannya, luas area living room dan ruang makan mencapai 50 meter persegi. Sementara itu, luas kamar masing-masing lebih dari 30 meter persegi. ”Karena luas, di master bedroom ada walk in closet,” ungkap desainer kelahiran 12 Februari 1985 itu. Setiap kamar tidur dilengkapi kamar mandi.
Eric menyatakan, untuk mempertahankan kesan luas, dia menghindari penggunaan perabot yang berlebih. Konsep hunian minimalis modern. Perabot yang dipilih ringkas. ”Bentuk dan warnanya tidak mencolok agar tidak kelihatan ramai,” ucapnya. Pilihan sofa dan set meja-kursi makan, lanjut dia, berkonsep monokrom. Desainnya pun simpel.
Sementara itu, perabot berbahan kayu yang dipilih punya finishing seragam. Tone warna kayunya dibuat sama, cokelat yang lembut. Warna tersebut masuk dengan konsep ruangan secara keseluruhan. Kayu digunakan pula sebagai aksen di headboard kamar tidur utama dan kamar tidur tamu.
Agar tidak terkesan kaku, suasana hangat dihadirkan lewat
spotlight. Pilihan penerangan sengaja dibuat agak kuning agar ruang punya feel. Kalau penerangan putih saja, kesannya flat. Di bagian ruang makan, ada lampu gantung dengan desain unik yang sekaligus jadi daya tarik ruangan. ”Karena area cukup luas, saya tambah tanaman dalam pot agar terkesan lebih fresh,” sebutnya.
Penggemar desain American modern itu menyatakan, pencahayaan spotlight tersebut mempertimbangkan
layout apartemen. Sebab, nyaris tiap ruang utama apartemen
–living area, kamar tidur utama, dan kamar tidur tamu/ anak– dilengkapi jendela kaca. Artinya, setiap ruangan mendapat limpahan cahaya matahari.
Eric menuturkan, dalam mendesain unit apartemen, dirinya sengaja memilih konsep minimalis dengan warnawarna kalem. Di unit itu, dia menerapkan warna krem dan
ivory. ”Selain memberi kesan luas, unit lebih mudah ’diterima’ calon penghuni dan bisa dipadupadankan dengan aksesori yang lebih berwarna,” urainya.